Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ekspor RI ke AS Diprediksi Turun 10% Imbas Tarif Trump 19% 

Daftar Negara yang terkena dampak kebijakan tarif Trump. Source : Pinterest
Daftar Negara yang terkena dampak kebijakan tarif Trump. Source : Pinterest
Intinya sih...
  • Penerapan tarif resiprokal 19% oleh AS berdampak pada penurunan kinerja ekspor RI ke AS, terutama pada sektor tekstil/pakaian, karet, kayu, alas kaki, dan produk elektronik.
  • Ekspor non-migas RI ke AS mencapai US$2,63 miliar atau naik 12,08 secara bulanan, tetapi diprediksi akan mengalami perlambatan hingga 10%.
  • Perlambatan pada kinerja ekspor juga berimbas pada pertumbuhan PDB nasional yang diproyeksikan akan berada pada kisaran 4,8-5,1 persen hingga akhir tahun 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Penerapan tarif resiprokal 19 persen oleh Amerika Serikat (AS) terhadap barang dari Indonesia sudah mulai berlaku efektif sejak 7 Agustus 2025. Kebijakan ini diprediksi bakal berdampak terhadap penurunan kinerja ekspor RI ke AS.

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, berpandangan bahwa komoditas-komoditas andalan Indonesia yang paling berdampak terhadap kebijakan ini ialah sektor tekstil/pakaian, karet, kayu dan produk turunannya, alas kaki, serta produk elektronik. Perlambatan ini diprediksi bakal mulai terjadi pada kuartal III-2025.

“Efek front loading yang sudah berlaku. Kami melihat ada potensi risiko pelemahan pesanan barang dari pasar AS karena sudah ada pengaruh dari penerapan tarif baru. Memang tidak bisa kita simulasikan secara pasti, tapi tentu akan ada potensi penurunan nilai ekspor ke US secara langsung, mungkin setidaknya bisa melambat 5 persen hingga 10 persen (yoy),” kata Josua saat Media Briefing Permata Institute for Economic Research (PIER) di Jakarta, Senin, (11/8).

Bila melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor non-migas terbesar kedua pada Maret 2025. Tercatat, tiga negara tujuan ekspor non-migas terbesar dari RI ialah Cina, AS, dan India. Nilai ekspor ke tiga negara tersebut mencapai 42.37 persen dari total ekspor non-migas Indonesia pada Maret 2025. Untuk nilai ekspor non-migas RI ke AS tercatat mencapai US$2,63 miliar atau naik 12,08 dibandingkan bulan Februari 2025.

Selain dampak langsung ke perdagangan RI, kebijakan tarif ini juga diprediksi akan berdampak negatif terhadap perdagangan global dan sejumlah negara mitra dagang internasional.

Perlambatan pada kinerja ekspor inilah yang turut berimbas pada pertumbuhan PDB nasional. Josua mengatakan, memasuki kuartal ketiga dan keempat, kinerja PDB nasional akan mengalami normalisasi atau perlambatan, seiring dengan perlambatan pada kinerja ekspor industri. PIER sendiri telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2025 akan berada pada kisaran 4,8 persen hingga 5,1 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us