Kinerja Keuangan MIND ID dan Anak Usahanya Moncer di Kuartal II 2022
MIND ID catat kenaikan pendapatan 49,1 persen.
Jakarta, FORTUNE - Kinerja perusahaan tambang di bawah Grup MIND ID pada kuartal II 2022 mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Wakil Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengatakan rata-rata pendapatan mereka tumbuh di atas 25 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy)
MIND ID sendiri mencatatkan peningkatan pendapatan konsolidasi 49,1 persen yoy pada kuartal II-2022. "Kinerja dari BUMN di sektor tambang sudah memberikan hasil yang sangat baik," ujarnya dalam acara Mining For Better Tomorrow secara virtual, Kamis (28/7).
Selain MIND ID, kinerja moncer juga dicatatkan PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA. Pada kuartal II lalu, penerimaan mereka tumbuh hingga 84,2 persen (yoy). Kemudian, ada pula PT Freeport Indonesia yang pendapatannya tumbuh hingga 35,1 persen sepanjang April hingga akhir Juni 2022.
Anak usaha lainnya yang juga mengalami pertumbuhan pendapatan adalah PT Timah (Persero) yakni 27,1 persen (yoy) sama dengan pendapatan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) tumbuh 27,7 persen.
Meski demikian, salah satu anggota grup MIND ID yang mengalami pertumbuhan kurang signifikan adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yakni sebesar 8,8 persen.
EBITDA dan laba bersih tumbuh signifikan
Pahala menuturkan, meningkatnya pendapatan perusahaan-perusahaan tersebut juga berdampak pada perbaikan sisi keuangan tersebut juga terlihat dari sisi EBITDA dan laba bersih atau net income-nya.
Tercatat EBITDA MIND ID secara konsolidasi tumbuh 79,7 persen yoy sementara laba bersihnya tumbuh 154 persen yoy pada kuartal II lalu.
Sementara anak usahanya PTBA mengalami pertumbuhan EBITDA dan net income masing-masing 179 persen dan 236 persen. Lalu, EBITDA PT Timah tumbuh 67,6 persen dan laba bersihnya tumbuh 264 persen, sedangkan PT Freeport Indonesia mengalami pertumbuhan EBITDA 42,5 persen dan laba bersih 565 persen.
PT Inalum sendiri mencatatkan pertumbuhan EBITDA 31,1 persen dan laba bersih 38,6 persen.
Adapun PT Antam, yang kinerjanya kurang signifikan sepanjang April-Juni, mencatatkan penurunan EBITDA sebesar 5 persen. Meski demikian laba bersihnya perusahaan tersebut masih tumbuh 14,1 persen.