SGER Akan Bangun Pabrik Hidrogen Peroksida di Banten
Sumber Global Energy sebelumnya bangun perusahaan biomassa.
Jakarta, FORTUNE - PT Sumber Global Energy Tbk (SEGR) bakal segera membangun pabrik Hidrogen peroksida di Merak, Banten.
Hal tersebut disampaikan lewat laman keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/12).
Dalam membangun fasilitas tersebut, Sumber Global Energy membentuk perusahaan patungan PT Hidrogen Peroxide Indonesia bersama PT Bintang Mitra Semesta Raya Tbk dan PT Sulfindo Adi Usaha. Dalam perusahaan tersebut, perseroan berbagi dengan proporsi masing-masing 45 persen (SGER), 45 persen (Bintang Mitra Semesta Raya) dan 10 persen (Sulfindo Adi Usaha).
"Entitas ini bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan Hidrogen peroksida untuk pasar dalam negeri dan ekspor ke Asean," demikian bunyi petikan laporan tersebut.
Laporan tersebut disampaikan untuk memenuhi ketentuan peraturan Bursa Efek Indonesia No 1E, tentang Kewajiban Penyampaian Informasi dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/POJK.04/2008 tentang Penyampaian Laporan Melalui Sarana Pelaporan Elektronik Emiten atau Perusahaan Publik.
Studi bertajuk "Prarancangan Pabrik Hidrogen Peroksida dari Hidrogen, Udara, dan Ethyl-Anthraquinone dengan Kapasitas 45.000 Ton/Tahun" yang diterbitkan Shenia Arin Syahprida (2013) menyatakan Hidrogen peroksida merupakan cairan tidak berwarna, berbau khas, dan larut dengan baik dalam air.
Senyawa kimia ini bisa digunakan sebagai bleaching agent pada industri pulp, kertas dan tekstil serta biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair industri kimia, medis, serta industri elektronika.
Ekspansi SGER
Sebelum mengumumkan rencana pembangunan pabrik Hidrogen peroksida, SGER juga mengumumkan pendirian anak usaha baru, yakni PT Sumber Biomassa Indonesia.
Entitas anak perseroan tersebut dibentuk pada Senin, 20 November 2023 dan akan beroperasi di Jakarta.
"Pada Senin tanggal 20 November 2023, Perseroan melakukan pembentukan badan usaha baru di Indonesia dengan nama PT Sumber Biomassa Indonesia," kata President Director SGER, Welly Thomas, dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (22/11).
Sumber Biomassa Indonesia akan bergerak dalam bidang cangkang sawit, pelet kayu, dan bahan baku minyak sawit.
"Aksi korporasi ini berdampak pada peningkatan kinerja perseroan," kata Welly.
Dalam laporan keuangan per 30 September 2023, SGER mencetak lonjakan pendapatan sebesar 27,26 persen menjadi Rp9,52 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan perseroan mencapai Rp7,48 triliun.
Namun, sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak dari Rp6,51 triliun menjadi Rp8,65 triliun. Termasuk dengan beban lainnya yang melejit jadi Rp49,9 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp7,30 miliar.
Kondisi tersebut membuat laba bersih SGER tergerus. Per akhir bulan kesembilan ini, realisasi laba perseroan mencapai Rp608,27 miliar atau turun 14,32 persen dari Rp709,91 miliar pada 30 September 2022.