Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IKI Juli 2025 Tembus 52,89, Efek Tarif Trump Belum Terlihat

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/6)/Dok. FOrtune IDN/desy y.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/6)/Dok. FOrtune IDN/desy y.
Intinya sih...
  • IKI Indonesia Juli 2025 mencapai 52,89, naik 1,05 poin dari bulan sebelumnya, menunjukkan tren positif industri manufaktur nasional.
  • Kesepakatan penurunan tarif impor AS terhadap produk Indonesia belum tecermin pada survei IKI Juli.
  • Pesanan baru naik, produksi menurun, orientasi ekspor membaik, dan optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan mulai meningkat.

Jakarta, FORTUNE - Kepercayaan pelaku industri manufaktur nasional terus menguat pada Juli 2025. Hal ini tecermin pada Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang mencapai 52,89, menunjukkan fase ekspansi solid. Angka ini naik 1,05 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya (51,84) dan lebih tinggi dari periode sama tahun lalu.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, mengonfirmasi tren positif ini. Menurutnya, kenaikan tersebut menandakan kondisi industri yang sehat dan bertumbuh.

“IKI pada bulan Juli 2025 mencapai 52,89, masih ekspansi dengan peningkatan sebesar 1,05 poin dibandingkan Juni 2025. Selain itu, nilai IKI juga meningkat 0,49 poin dibandingkan Juli tahun lalu yang sebesar 52,40,” ujar Febri dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (31/7).

Kinerja positif ini terjadi di tengah dinamika baru perdagangan global, yakni kesepakatan penurunan tarif impor dari Amerika Serikat untuk produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Namun, Febri menegaskan dampaknya belum terekam dalam survei IKI bulan ini.

"Pengumuman hasil kesepakatan tarif dagang terjadi di ujung pelaksanaan IKI. Kuesioner kami tutup pada 20 Juli 2025, sehingga dampaknya belum terlihat. Kami perkirakan pengaruhnya akan terasa pada IKI bulan-bulan berikutnya,” ujarnya.

Secara sektoral, hampir seluruh industri pengolahan menunjukkan performa kuat. Sebanyak 22 dari 23 subsektor berada di zona ekspansi, dengan kontribusi mencapai 99,9 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Hanya subsektor reparasi dan pemasangan mesin yang mengalami kontraksi.

Adapun dua subsektor dengan ekspansi tertinggi adalah industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) dan industri pengolahan tembakau (KBLI 12).

Indikator lain dalam survei juga menunjukkan optimisme. Pesanan baru tercatat naik menjadi 54,40, sementara persediaan produk meningkat ke level 54,99. Bahkan, variabel produksi yang sebelumnya terkontraksi menunjukkan perbaikan signifikan sebesar 2,35 poin menjadi 48,99.

Optimisme ini juga terlihat dari orientasi pasar. IKI untuk ekspor naik menjadi 53,35, sementara IKI untuk pasar domestik tumbuh menjadi 52,16.

Dari sisi pelaku usaha, mayoritas (77,1 persen) menyatakan kondisi usahanya membaik atau stabil. Tingkat optimisme untuk enam bulan ke depan juga menunjukkan tren peningkatan, dengan 67,6 persen responden yakin kondisi usaha akan membaik.

“Tingkat pesimisme justru menurun 1,9 persen menjadi hanya 7,1 persen,” kata Febri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us