Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Investasi Asing Anjlok 6,9 Persen, Investor Domestik Jadi Penyelamat

antarafoto-realisasi-investasi-indonesia-triwulan-ii-2025-1753834411.jpg
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memaparkan realisasi investasi triwulan II 2025 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/7). ANTARA FOTO/Fauzan
Intinya sih...
  • Realisasi investasi asing turun 6,9 persen pada kuartal kedua 2025
  • Total investasi PMA dan PMDN tumbuh 13,6 persen hingga semester I-2025
  • Pemerintah berfokus pada perbaikan regulasi, peningkatan SDM, dan sinergi dengan investor

Jakarta, FORTUNE - Realisasi investasi asing langsung (PMA) ke Indonesia tercatat anjlok 6,9 persen pada kuartal kedua 2025 menjadi Rp202,2 triliun. Namun, lonjakan signifikan dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) berhasil menopang pertumbuhan total investasi yang mencapai Rp942,9 triliun hingga semester I-2025, atau setara 49,5 persen dari target nasional.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan penurunan investasi asing tidak terlepas dari meningkatnya ketidakpastian geopolitik global.

“Tidak bisa dipungkiri, [tensi] geopolitik yang meningkat ini tentunya mempengaruhi investasi di seluruh dunia,” kata Rosan dalam acara konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7).

Di tengah tekanan eksternal tersebut, Rosan menegaskan peran penting investor domestik sebagai tulang punggung perekonomian. Menurutnya, pelaku usaha dalam negeri kini menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan investor asing.

“Alhamdulillah, di saat [tensi] geopolitik sedang tinggi, investor lokal ini punya kekuatan besar dan mereka ingin meningkatkan perannya di Indonesia,” ujarnya.

Menyikapi penurunan PMA, pemerintah telah menyiapkan serangkaian strategi menjaga daya saing Indonesia. Pertama, pembenahan regulasi untuk memberikan kepastian hukum, yang salah satunya melalui revisi PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

“Potensi kita dari sisi sumber daya alam dan manusia itu luar biasa. Tapi PR utama kita adalah kepastian regulasi,” kata Rosan.

Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar sesuai dengan kebutuhan investor. Ketiga, memperkuat interaksi langsung dengan investor global, yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam setiap kunjungan kenegaraan.

Pendekatan ini juga didukung oleh sinergi dengan entitas investasi seperti Danantara Indonesia, yang dapat ikut serta dalam pendanaan proyek untuk meningkatkan kepercayaan mitra asing.

“Presiden kita sangat aktif menjumpai para investor. Kami juga dukung dari sisi Danantara Indonesia agar pemerintah bisa ikut chip-in dan hadir dalam pendanaan bersama mereka. Dengan adanya sinergi ini, timbul confidence yang lebih tinggi,” kata Rosan.

Terakhir, BKPM berkomitmen lebih proaktif melakukan sosialisasi atas regulasi dan peluang investasi yang ada agar informasi dapat diterima secara luas oleh para pelaku usaha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us