Produksi Batu Bara Indonesia 2023 berhasil mencatatkan rekor baru, sekaligus melampaui target yang ditentukan pemerintah.
Adapun, jumlah produksi batu bara Indonesia 2023 mencapai 775 juta ton atau 112 persen, dari target yang telah ditentukan yakni sebesar 694,5 juta ton.
Capaian ini merupakan peningkatan yang signifikan dari produksi batu bara Indonesia pada tahun 2022 yang sebesar 687 juta ton.
Peningkatan ini juga menjadi rekor baru untuk produksi batu bara Indonesia, yang sebelumnya dipegang oleh produksi batu bara pada tahun 2022.
"Produksi kita realisasi tahun 2023 mencapai 775 juta ton, dan untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) kita bisa memenuhi kebutuhan 213 juta ton, dan kemudian ekspornya 518 juta ton," tutur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat konferensi pers "Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024", Senin (15/1/2024).
Penyebab kenaikan produksi batu bara Indonesia 2023
Arifin Tasrif juga menjelaskan, pemanfaatan baru bara domestik selalu meningkat karena adanya permintaan listrik dan tambahan PLTU baru dari proyek 35 GW yang sedang dalam penyelesaian.
Karenanya, hal ini memicu peningkatan produksi batu bara Indonesia 2023. Sementara itu, kenaikan pada komoditas ekspor batu bara disebabkan oleh demand energi yang tinggi, serta adanya hambatan terhadap pasokan energi alternatif lainnya.
Jika mengacu data Kementerian ESDM, kebutuhan domestik (DMO) batu bara di Indonesia pada tahun 2023 adalah 213 juta ton, sedangkan untuk ekspor sebesar 518 juta ton.
Sebelumnya, produksi batu bara Indonesia pada tahun 2021 mencapai 614 juta ton dengan DMO sebesar 133 juta ton, dan ekspor 435 juta ton.
Sedangkan pada tahun 2022, produksi batu bara Indonesia meningkat ke angka 687 juta ton, dengan pemanfaatan untuk domestik sebesar 216 juta ton, dan kebutuhan ekspor sebesar 465 juta ton.
Realisasi PNBP minerba juga melebihi target
Produksi batu bara Indonesia 2023 yang melampaui target tidak hanya berdampak positif bagi sektor energi, tetapi juga pendapatan negara.
Berdasarkan pemaparan Arifin Tasrif, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor minerba pada tahun 2023 mencapai Rp173 triliun, dari total Rp259,2 triliun. Kontribusi minerba meningkat dari target awal sebesar Rp146,1 triliun.
Meskipun target PNBP tahun 2023 lebih rendah dari tahun 2022, tetapi realisasinya tetap melebihi target.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor minerba masih menjadi salah satu penyumbang terbesar PNBP bagi negara.
Peningkatan PNBP sektor minerba ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan program-program pemerintah lainnya.
Pemerintah kembali meningkatkan target produksi batu bara Indonesia 2024
Sebagaimana tiga periode sebelumnya jumlah target produksi selalu meningkat, pemerintah kembali meningkatkan produksi batu bara Indonesia tahun 2024 sebesar 710 juta ton. Akan tetapi, belum dijelaskan terkait target produksi untuk ekspor dan DMO.
Dengan jumlah produksi yang telah dibukukan, Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara penghasil batu bara terbesar di dunia, di bawah India pada posisi kedua, dan paling atas yaitu China.
Sementara itu, perusahaan batu bara yang tergolong sebagai perusahaan batu bara terbesar di Indonesia antara lain PT Bumi Resources Tbk, PT Adaro Energy Tbk, dan PT Kideco Jaya Agung.
Untuk persebaran wilayahnya, Kalimantan masih yang paling besar dalam hal cadangan batu bara, mengingat pulau ini telah memegang peran penting dalam produksi batu bara nasional.
Selain Pulau Borneo, beberapa daerah di Sumatera juga memiliki cadangan yang cukup melimpah.