Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kapasitas Pembangkit RI Tembus 105 GW, Melonjak 4,4 GW Dalam 6 Bulan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (28/7/2025)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (28/7/2025)
Intinya sih...
  • Kapasitas pembangkit listrik RI mencapai 105 GW hingga pertengahan 2025, naik 4,4 GW dalam 6 bulan terakhir.
  • Tren peningkatan kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 876,5 MW pada Semester I 2025.
  • Porsi bauran EBT terhadap total kapasitas pembangkit nasional naik tipis menjadi 15,2 persen pada pertengahan 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional hingga pertengahan 2025 mencapai 105 gigawatt (GW). Adapun, hingga akhir 2024 lalu, kapasitas terpasang listrik nasional tercatatat sebesar 100,6 GW.

"Artinya selama satu semester, ini terpasang (bertambah) 4,4 gigawatt, sama dengan 4.400 megawatt," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers capaian kinerja ESDM semester I 2025 di Jakarta, Senin (11/8).

Bahlil menambahkan, semua kapasitas terpasang tersebut sudah berstatus commercial operation date (COD) atau beroperasi secara komersial.

Kapasitas terpasang ini listrik nasional mengalami tren peningkatan dalam empat tahun terakhir. Pada 2021, kapasitas terpasang pembangkit tercatat74,5 GW, kemudian naik pada 2022 menjadi 83,8 GW, dan pada 2023 menjadi 91,2 GW.

Tren positif ini juga diikuti dengan kapasitas terpasang pembangkit EBT. Penambahan kapasitas terpasang EBT pada semester I 2025 sebesar 876,5 megawatt (MW) atau meningkat 15 persen jika dibandingkan penambahan kapasitas EBT sepanjang 2024.

Penambahan 876,5 MW tersebut berasal dari PLTP Lumut Balai, PLTP Ijen, dan PLTP Gunung Salak dengan kontribusi 105,2 MW. Kemudian PLTA Jambi sebesar 492 MW, lalu PLTM Merangkin Jambi dan Kanzy Bengkulu menyumbang 8,2 MW.

Selanjutnya PLTS di seluruh Indonesia menyumbang 233,3 MW, dan PLTBm yang tersebar di Riau, Jambi, Sumsel, Sumut, Jati, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah berkontibusi sebannyak 37,8 MW.

Meski demikian, bauran EBT terhadap total kapasitas pembangkit nasional hanya naik tipis dari 14,68 persen pada 2024 menjadi 15,2 persen pada pertengahan 2025, atau setara 14,5 persen dari total kapasitas. “Naik 0,6 persen dibanding tahun lalu. Ini kapasitas terpasang," ujar Bahlil.

Selain itu, realisasi konsumsi listrik per kapita juga meningkat. Hingga pertengahan 2025, konsumsi listrik per kapita tercatat 1.448 kilowatt hour (kWh), atau 98,9 persen dari target tahunan 1.464 kWh, tumbuh dibandingkan capaian 2024 sebesar 1.411 kWh. Pertumbuhan konsumsi listrik per kapita menjadi indikator penting bagi perkembangan ekonomi nasional.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us