Krakatau Steel Ungkap Strategi Gaet Investor dan Penyehatan Keuangan
- PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) tengah menyusun Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan.
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Krakatau Steel Tbk. Daniel Fitzgerald Liman mengatakan RPK akan disusun dengan mengacu pada produk baja dari hot strip mill hingga produk turunannya.
- KRIS juga bermaksud melakukan restrukturisasi utang dan beban keuangan, serta memiliki beberapa proyek strategis yang sedang dijalankan oleh anak usaha.
Jakarta, FORTUNE - PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) mengungkapkan tengah menyusun Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) sebagai langkah strategis memperbaiki struktur keuangan perusahaan. Inisiatif ini merupakan salah satu fokus utama manajemen sepanjang 2025.
Sepanjang 2024, KRAS membukukan rugi bersih US$154,7 juta atau setara Rp2,49 triliun sepanjang 2024 (dengan asjmsi kurs Rp16.157 per dolar AS 31 Desember 2024). Sementara pendapatan yang diraih emiten ini sejumlah US$954,59 juta atau setara dengan Rp15,42 triliun. Pendapatan ini turun 34,35 persen jika dibandingkan 2023.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Daniel Fitzgerald Liman mengatakan, RPK akan disusun dengan mengacu pada fundamental bisnis inti perseroan, yakni produk baja dari hot strip mill (HSM) hingga produk turunannya. Apalagi, hingga kini KRAS masih bergantung dari sisi hulu sehingga perlu pengamanan secara berkelanjutan, termasuk dari sisi pendanaan.
Dalam proses restrukturisasinya, KRIS tetap mempertimbangkan ketahanan modal demi menjaga suplai produk perusahaan.
"Ekosistem kawasan industri yang akan dikembangkan lagi, dimana perseroan masih memiliki sekitar 200 hektar tanah yang dapat menjadi daya tarik investor tetapi tetap difokuskan pada hilirisasi indutri baja di Indonesia," ujar dia melalui keterangan resmi, Selasa (15/7).
Sementara untuk bisnis di luar Cilegon, Daniel mengatakan perseroan berkomitmen untuk memperkuat kinerja bisnis, terutama di sektor baja yang telah mulai kembali beroperasi sejak awal 2025. Untuk hal tersebut pun akan dijalankan secara progresif oleh anak usaha sesuai dengan fokus inti masing-masing, mencakup sektor kepelabuhanan, penyediaan air industri, serta lini bisnis strategis lainnya.
"Dengan langkah yang terarah ini, perseroan optimis mampu menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Daniel.
Sementara untuk langkah efisiensi, KRAS akan mengoptimalkan utilisasi pada HSM 1. Dengan utilisasi yang meningkat, hal itu juga akan berdampak pada efisiensi perseroan. Penjualan perseroan terus meningkat siring dengan beroperasinya HSM 1 tersebut.
KRAS juga akan melakukan restrukturisasi utang dan beban keuangan. Terbaru, perseroan masih dalam proses negosiasi dengan kreditur termasuk penyesuaian suku bunga pinjaman dan relaksasi jadwal pembayaran.
Bisnis anak usaha
KRAS tengah mengembangkan sejumlah proyek strategis guna menopang kinerja bisnis, seperti proyek pipa baja transmisi gas cirebon–Semarang yang dijalankan oleh salah satu anak perusahaan subholding yaitu PT Krakatau Pipe Industries.
Berikutnya, Desel–Demin Water di Sumbawa yang dijalankan oleh anak usaha yakni PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Selain menjalankan proyek tersebut, KTI juga sedang mengerjakan New Water Treatment Plant Krenceng dengan kapasitas 600 L/detik.
Anak usaha perseroan lainnya yaitu PT Krakatau Sarana Properti menjalankan proyek Integrated Warehouse Stage 2. Ini merupakan proyek untuk mendukung layanan perseroan kepada para klien di kawasan industri.
Terakhir, perseoran memiliki proyek pengadaan kapal tunda yang dijalankan oleh salah satu PT Krakatau Bandar Samudera untuk mendukung layanan perseroan kepada para klien di kawasan industri.
