Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba Bersih DSNG Melesat 81,8% pada Paruh I 2025, Ini 2 Katalis Utamanya

YOY_0483.JPG
Fasilitas PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG). (Dok. DSNG)

Jakarta, FORTUNE - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 81,86 persen (YoY) menjadi Rp915,77 miliar pada semester I 2025, dari Rp503,57 miliar.

Pencapaian itu utamanya didorong oleh peningkatan volume penjualan dan rata-rata harga penjualan (average selling price/ASP) CPO. Menurut Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo, kenaikan volume penjualan CPO selaras dengan produksi tandan buah segar (TBS) yang naik 3,9 persen (YoY) menjadi 1,1 juta ton. Sementara itu, ASP CPO naik 19,3 persen (YoY) menjadi Rp14.575 per kilogram.

"Kami memperkirakan harga CPO akan tetap bertahan karena permintaan CPO masih cukup baik, dari dalam negeri seiring implementasi program B40 maupun dari pasar ekspor utama seperti India dan Tiongkok," kata Andrianto dalam keterangannya, Rabu (30/7).

Penjualan perseroan pun tercatat melonjak 29,29 persen (YoY) dari Rp4,70 triliun menjadi Rp6,08 triliun. Segmen kelapa sawit masih menjadi kontributor utama terhadap pendapatan perseroan, yakni sebesar 89 persen. Lalu disusul oleh segmen proguk kayu 10 persen dan energi terbarukan 1 persen.

Dari sisi produktivitas, segmen kelapa sawit menunjukkan pertumbuhan positif, yang terefleksi pada kenaikan produksi TBS dari kebun inti maupun plasma. Hal itu berkontribusi terhadap kenaikan produksi CPO sebesar 4,9 persen (YoY). Kualitas produk kelapa kelapa sawit juga terjaga dengan tingkat Free Fatty Acid (FFA) dan Oil Extraction Rate (OER) yang stabil, masing-masing di level 3 persen dan 23 persen.

Pada segmen produk kayu, kinerja perseroan terus mengalami perbaikan, seiring dengan pulihnya permintaan global, terutama dari Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok. Hingga akhir Juni 2025, DSNG mencatatkan pendapatan dari segmen ini sebesar Rp621 miliar atau tumbuh 11 persen (YoY).

Volume penjualan produk wood panel naik 12,4 persen (YoY) menjadi 62.000 meter kubik, dengan ASP yang turun tipis 1,4 persen menjadi US$358,20 per meter kubik. Sementara itu, volume penjualan produk engineered flooring tumbuh sebesar 5,2 persen (YoY) menjadi 325.000 meter persegi, dengan ASP naik 10,9 persen (YoY) menjadi US$33,72 per meter persegi.

Sementara untuk segmen energi terbarukan, pendapatannya mencapai Rp66 miliar, berasal dari ekspor cangkang sawit dan wood pellet ke Jepang, serta sebagian kecil penjualan domestik. Jumlah volume ekspor pada paruh I 2025 itu menurun karena pergeseran jadwal pengiriman ke semester II seiring dinamika permintaan di fasilitas pembangkit Jepang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us