Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba MPMX Terkontraksi 24%, Ini Indikator Kinerjanya

Ilustrasi MPM Group/Dok MPMX
Ilustrasi MPM Group/Dok MPMX
Intinya sih...
  • Laba bersih MPMX turun 24% (yoy) di semester I-2025
  • Pendapatan segmen distribusi dan ritel kendaraan roda dua juga turun
  • Pendapatan premi MPMInsurance turun, namun pendapatan investasi naik 24%

Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatatkan laba bersih senilai Rp249 miliar atau mengalami kontraksi 24 persen (yoy) pada semester I-2025.

Group CFO MPMX, Beatrice Kartika menyebut, perlambatan pasar otomotif hingga turunnya pendapatan beberapa lini bisnis menjadi faktor utama penyebab penurunan kinerja group.

"Terlepas dari tekanan pada kinerja keuangan di semester I, MPMX berkomitmen memperkuat portofolio usaha, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan strategi investasi," kata Kartika melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (1/8).

Pada pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua milik MPMX juga tercatat turun 3 persen (yoy) menjadi Rp7,31 triliun selama semester I 2025, terutama karena penurunan penjualan sepeda motor.

Pendapatan distribusi sepeda motor juga turun 6 persen secara tahunan, sejalan dengan perlambatan penjualan sepeda motor nasional sebesar 2 persen pada semester I 2025.

Namun demikian, segmen purnajual menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan pendapatan 3 persen di distribusi dan 28 persen di ritel, didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis.

Premi MPMInsurance turun namun pendapatan investasi naik 24%

Ilustrasi Bisnis Ritel Motor MPM Group/Dok MPMX
Ilustrasi Bisnis Ritel Motor MPM Group/Dok MPMX

Pada lini bisnis asuransi MPMX, yakni MPMInsurance juga masih menghadapi tantangan di semester I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 21 persen (yoy) menjadi Rp125 miliar.

Kartika menyatakan, penurunan kinerja produk asuransi kendaraan bermotor akibat berkurangnya kontribusi dari pembiayaan leasing, serta penurunan kontribusi produk asuransi properti dan lainnya akibat kondisi pasar.

Akibatnya, pendapatan underwriting bersih asuransi ini menyusut 32 persen (yoy), meskipun beban klaim bersih turun 4 persen (yoy) pada produk properti dan lainnya. Di sisi lain, strategi investasi yang lebih baik mendorong peningkatan pendapatan investasi sebesar 24 persen (yoy) menjadi Rp20 miliar.

Sementara itu, pada lini bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent menorehkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 5 persen (yoy).

Meski demikian, MPMRent mencatatkan penurunan jumlah armada sebesar 3 persen (yoy) dan jumlah pengemudi juga turun 5 persen (yoy) terutama karena berakhirnya kontrak terkait inisiatif efisiensi biaya dan penyelesaian proyek.

"MPMX akan fokus pada strategi perbaikan kualitas aset, inovasi produk dan layanan, penguatan tata kelola, serta peningkatan nilai tambah bagi konsumen," katanya.

Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia pendapatan bersih semester I 2025 tercatat turun sebesar 24 persen (yoy). Terutama karena keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas aset dengan menghentikan produk dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang lebih tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us