Lanjut Buyback, Bukalapak (BUKA) Alokasikan Dana Rp1,13 Triliun

- Bukalapak (BUKA) akan melanjutkan buyback saham dengan alokasi dana maksimum Rp1,13 triliun selama 3 bulan.
- Sumber dana berasal dari optimalisasi kas internal perseroan.
- Perseroan mencatat laba bersih Rp112 miliar pada kuartal I-2025, didukung oleh peningkatan margin kontribusi dan penurunan biaya one-off.
Jakarta, FORTUNE - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan akan melanjutkan rencana pembelian kembali saham atau buyback dengan alokasi dana maksimum Rp1,13 triliun.
Aksi korporasi ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai dari 7 Juli 2025 hingga 6 Oktober 2025.
Melalui keterbukaan informasi, manajemen perseroan menyatakan bahwa sumber dana yang akan digunakan untuk buyback saham berasal dari optimalisasi kas internal perseroan.
“Dana tersebut merupakan sisa dari dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali saham sebelumnya berdasarkan keterbukaan informasi pada 25 Maret 2025 sejumlah Rp1,90 triliun,” demikian manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip Jumat (4/7).
Manajemen BUKA menyatakan, langkah ini diambil demi menjaga kestabilan antara fundamental perseroan dan fluktuasi kondisi pasar saat ini, serta tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan dapat terus terjaga dalam mendukung usaha perseroan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perseroan optimistis pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, termasuk potensi penurunan pendapatan.
“Karena perseroan pada saat ini memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melakukan buyback,” begitu keterangan perusahaan.
Meskipun demikian, transaksi ini akan berpengaruh pada neraca keuangan. Setelah buyback, total aset diproyeksikan menjadi Rp22,73 triliun, sementara total ekuitas Rp21,75 triliun.
Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk telah mengumumkan laporan keuangan hingga kuartal I 2025, yang menunjukkan titik balik kinerja finansial yang signifikan pada kuartal I-2025.
Bukalapak berhasil membalikkan posisi rugi menjadi laba bersih sebesar Rp112 miliar, sebuah peningkatan drastis dibandingkan dengan kerugian Rp955 miliar yang dicatatkan pada kuartal sebelumnya.
Perolehan laba bersih positif pada awal 2025 ini didukung oleh kombinasi beberapa faktor. Peningkatan margin kontribusi menjadi kontributor utama, yang tercatat hampir dua kali lipat secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ) menjadi Rp80 miliar. Selain itu, penurunan biaya one-off serta peningkatan nilai investasi turut menopang hasil positif ini.