Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laporan Arus Kas: Pengertian, Kompenen, dan Cara Menyusunnya

laporan arus kas.png
Ilustrasi laporan arus kas (freepik.com/Rawpixel)
Intinya sih...
  • Laporan arus kas mencatat aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu periode tertentu.
  • Laporan arus kas penting untuk menilai likuiditas dan solvabilitas hingga meningkatkan transparansi.
  • Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama yaitu arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Laporan arus kas adalah salah satu alat penting untuk menilai kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Laporan ini memuat arus uang tunai masuk dan keluar dalam periode waktu tertentu.

Berbeda dengan laporan laba rugi yang mencerminkan profitabilitas, laporan arus kas menunjukkan realitas aliran dana perusahaan. Keberadaan laporan arus kas sangat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan yang tepat.

Mengingat pentingnya laporan arus kas, sangat disarankan bagi pemilik usaha atau tim keuangan untuk memahaminya mulai dari pengertian, fungsi, komponen, hingga metode penyusunannya. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu laporan arus kas?

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat semua aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu periode tertentu. Laporan arus kas biasanya dicatat per bulan, per kuartal, atau per tahun.

Sementara jika mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan utama yang wajib disusun secara berkala. Tujuan utamanya adalah memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar. Sehingga, perusahaan dapat menilai kemampuannya dalam menghasilkan kas dan menutup kebutuhan dana untuk berbagai keperluan.

Secara sederhana, laporan arus kas membantu menjawab pertanyaan krusial seperti:

  • Apakah perusahaan memiliki cukup dana untuk membayar gaji karyawan?

  • Apakah kas yang tersedia cukup untuk membeli aset baru atau membayar utang?

  • Dari mana sumber kas berasal, dan bagaimana kas digunakan?

Pentingnya laporan arus kas   

Meskipun sebuah perusahaan bisa saja menunjukkan keuntungan besar dalam laporan laba rugi, hal tersebut tidak selalu menjamin kondisi keuangan yang sehat. Banyak kasus kebangkrutan justru disebabkan oleh masalah arus kas, bukan kerugian operasional.

Inilah mengapa laporan arus kas menjadi instrumen vital untuk memahami realitas keuangan perusahaan. Berikut beberapa alasan mengapa laporan arus kas penting.

  1. Menilai likuiditas dan solvabilitas

Laporan arus kas menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup dana tunai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek seperti gaji karyawan, sewa, atau pembayaran utang. Informasi ini sangat penting untuk menghindari kegagalan bayar yang bisa berujung pada kebangkrutan.

  1. Membantu pengambilan keputusan strategis

Dengan melihat tren arus kas, manajemen bisa menentukan waktu yang tepat untuk melakukan ekspansi, membeli aset, atau justru menahan pengeluaran untuk menjaga cadangan kas.

  1. Menghindari krisis finansial

Perusahaan bisa saja memiliki banyak penjualan. Namun, jika sebagian besar dilakukan secara kredit dan belum tertagih, arus kas bisa terganggu. Nah, laporan arus kas akan membantu mengantisipasi potensi kekurangan kas lebih awal.

  1. Menarik minat investor dan pemberi pinjaman

Investor dan kreditor umumnya akan memeriksa laporan arus kas untuk menilai apakah perusahaan memiliki arus kas yang stabil. Di satu sisi, stabilitas sangat penting untuk menilai risiko investasi atau pemberian pinjaman.

  1. Meningkatkan transparansi

Laporan cash flow memperlihatkan secara terbuka bagaimana kas digunakan. Transparansi sangat penting bagi pemangku kepentingan termasuk investor, kreditor, dan karyawan.

Komponen laporan arus kas

Secara umum, laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian utama. Masing-masing bagian mencerminkan sumber dan penggunaan kas dari jenis aktivitas yang berbeda. Berikut tiga bagian tersebut.

  1. Arus kas dari aktivitas operasi

Komponen ini menunjukkan pergerakan kas yang berasal dari kegiatan utama perusahaan, yaitu penjualan produk atau jasa, serta pembayaran biaya operasional. Contoh aktivitas yang termasuk dalam komponen aktivitas operasi diantaranya penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, gaji karyawanm dan pembayaran bunga dan pajak.

Jika arus kas dari aktivitas operasi bersifat positif, menandakan operasional perusahaan mampu menghasilkan kas secara mandiri.

  1. Arus kas dari aktivitas investasi

Bagian arus kas dari aktivitas investasi mencatat kas yang digunakan untuk membeli atau menjual aset jangka panjang. Biasanya berkaitan dengan investasi pada mesin, bangunan, atau perusahaan lain. Contohnya meliputi pembelian mesin produksi, penjualan aset tetap, dan investasi dalam saham perusahaan lain.

Arus kas negatif dalam aktivitas investasi bisa berarti perusahaan sedang melakukan ekspansi, sehingga perlu dianalisis lebih lanjut apakah investasi tersebut akan berdampak positif di masa depan.

  1. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Komponen terakhir menggambarkan transaksi keuangan yang berkaitan dengan pemilik modal atau kreditor. Di dalamnya mencakup pemasukan dari penerbitan saham dan pinjaman, serta pengeluaran seperti pembayaran utang dan dividen.

Contohnya adalah penerbitan saham, pinjaman bank, pembayaran dividen kepada pemegang saham, dan pelunasan utang jangka panjang. Bagian aktivitas pendanaan membantu menunjukkan strategi pendanaan yang digunakan perusahaan, baik melalui utang maupun ekuitas.

Metode penyusunan laporan  

Terdapat dua pendekatan yang bisa digunakan dalam menyusun laporan arus kas, yaitu:

  1. Metode langsung (direct method)

Metode langsung menyajikan semua penerimaan dan pengeluaran kas secara eksplisit, berdasarkan kelompok transaksi tertentu. Metode langsung memberikan transparansi tinggi karena memperlihatkan aliran kas secara rinci.

Namun, penyusunannya membutuhkan pencatatan yang sangat detail dan waktu yang lebih banyak. Contoh penyajian arus kas metode langsung:

  • Penerimaan kas dari pelanggan: Rp20.000.000

  • Pembayaran kepada pemasok: Rp11.000.000

  • Pembayaran gaji: Rp25.000.000

  1. Metode tidak langsung (indirect method)

Metode ini lebih umum digunakan karena lebih praktis. Penyusunan dimulai dari laba bersih, lalu disesuaikan dengan komponen non-kas seperti penyusutan, serta perubahan dalam aset dan kewajiban lancar.

Langkah-langkah penyusunan indirect method meliputi: 

  • Ambil laba bersih dari laporan laba rugi.

  • Tambahkan kembali biaya non-kas seperti penyusutan dan amortisasi.

  • Sesuaikan dengan perubahan dalam akun piutang, persediaan, dan utang.

Kelebihan metode tidak langsung adalah lebih mudah disusun karena menggunakan data yang sudah tersedia dalam laporan keuangan. Namun, metode ini tak menunjukkan aliran kas secara eksplisit seperti metode langsung.

Cara membuat laporan arus kas

Membuat laporan arus kas tidak bisa asal. Untuk menyusunnya secara benar dan efektif, berikut lima langkah utama yang bisa diikuti:

  1. Kumpulkan data Keuangan

Langkah awal dalam membuat laporan arus kas adalah mengumpulkan data keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, buku kas, serta laporan rekening bank. Data ini akan menjadi dasar untuk mencatat semua transaksi tunai yang terjadi selama periode pelaporan.

  1. Susun arus kas dari aktivitas operasi

Jika menggunakan metode langsung, catat seluruh penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan dengan aktivitas operasional. Namun, apabila menggunakan metode tidak langsung, mulai dari laba bersih dan sesuaikan dengan perubahan piutang usaha, persediaan, dan utang.

  1. Susun arus kas dari aktivitas investasi

Masukkan semua transaksi investasi seperti pembelian atau penjualan aset tetap dan investasi lainnya. Perhatikan apakah aktivitas tersebut menunjukkan pengeluaran atau pemasukan kas.

  1. Susun arus kas dari aktivitas pendanaan

Catat setiap transaksi terkait pendanaan, seperti pinjaman, penerbitan saham, pembayaran dividen, dan pelunasan utang.

  1. Hitung arus kas bersih dan saldo akhir

Jumlahkan seluruh arus kas dari ketiga aktivitas utama. Tambahkan dengan saldo kas awal periode untuk mengetahui posisi kas akhir perusahaan. Untuk lebih jelasnya, simak contoh perhitungan berikut:

Sebuah bisnis kecil menerima Rp100 juta dari penjualan, membayar Rp40 juta untuk bahan baku, Rp20 juta untuk gaji, membeli kendaraan seharga Rp30 juta, dan mendapat pinjaman Rp50 juta dari bank. Maka, perhitungan arus kas perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Operasi: Rp100 juta - Rp40 juta - Rp20 juta = Rp40 juta.

  • Investasi: -Rp30 juta.

  • Pendanaan: Rp50 juta.

  • Total arus kas bersih = Rp60 juta. Jika saldo kas awal Rp20 juta, maka kas akhir adalah Rp80 juta.

Kapan sebaiknya menyusun laporan arus kas? 

Idealnya, laporan arus kas disusun secara berkala baik bulanan, triwulanan, maupun tahunan. Frekuensi penyusunan tergantung pada kebutuhan perusahaan dalam memantau arus kas dan mengambil keputusan finansial. 

Untuk usaha kecil menengah (UKM), laporan bulanan bisa membantu mengantisipasi masalah keuangan lebih awal dan merencanakan strategi dengan lebih tepat sasaran. Singkatnya, menyusun laporan arus kas bukan sekadar memenuhi kewajiban administrasi, melainkan merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

Dengan memahami komponen, fungsi, dan metode penyusunan laporan arus kas, Anda dapat memantau kesehatan keuangan perusahaan secara akurat. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us