Dirut Garuda Buka Suara Soal Kabar PHK Pekerja Katering Aerofood
Langkah efisiensi bagian dari restrukturisasi kinerja.
Jakarta, FORTUNE – Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka soara soal kabar pemutusan hubungan kerja yang terjadi PT Aerofood Indonesia, anak usaha di bidang penyedia katering penerbangan. Kebijakan efisiensi tersebut dilaporkan menyasar 152 karyawan.
Menanggapi kabar itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan perseroan telah menerima informasi perihal PHK itu sebagai bagian dari restrukturisasi kinerja di salah satu entitas anak usaha Aerowisata.
“Tentunya kami berharap seluruh unsur Aerofood ACS, baik manajemen, serikat, maupun karyawan, dapat terus memaksimalkan ruang diskusi yang ada guna menghasilkan kesepakatan terbaik bagi seluruh pihak,” kata Irfan kepada Fortune Indonesia, Rabu (27/7) malam.
Kabar PHK ini terungkap dari surat Serikat Karyawan Sejahtera ACS perihal penolakan atas PHK sepihak tertanggal 26 Juli 2022. Surat yang beredar di kalangan wartawan tersebut diteken oleh Ketua Umum Serikat Karyawan Sejahtera ACS Agus Sulistiyo dan Sekretaris Jenderal Serikat Karyawan Sejahtera ACS Antonius Vebrianto.
“Keputusan PHK tersebut dilakukan secara sepihak dan tanpa ada kesepakatan dengan kami pengurus Serikat Pekerja Sekar Sejahtera ACS,” begitu bunyi surat tersebut.
Dilansir dari laman Aerowisata, Aerofood Indonesia melalui brand Aerofood ACS menyatakan diri sebagai salah satu pemimpin pasar pada sektor layanan makanan penerbangan. Perusahaan ini mengaku menyediakan 80 ribu set makanan per hari kepada para penumpang untuk segala jenis penerbangan dalam dan luar negeri, mulai dari ATR, Boeing, dan Airbus jenis terbaru, serta melayani lebih dari 40 perusahaan penerbangan komersial.
Restrukturisasi kinerja menyeluruh
Serikat Pekerja Karyawan ACS menyatakan keputusan PHK secara sepihak bertentangan dengan undang-undang.
Serikat pekerja turut menyinggung ihwal Presiden Joko Widodo yang sering mengingatkan agar semua pelaku usaha jangan melakukan PHK. Namun,manajemen Aerofood Indonesia justru melakukan PHK secara sepihak.
Surat tersebut ditujukan kepada sejumlah pihak, seperti Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN, Menteri Tenaga Kerja, Komisi VI DPR, Disnaker Kota Tangerang, Direksi Garuda Indonesia, Komisaris Garuda Indonesia, dan Komisaris Aerofood Indonesia.
Irfan menyatakan langkah restrukturisasi kinerja secara menyeluruh merupakan aspek penting dan krusial dalam upaya memperbaiki kinerja usaha Arefood ACS. Itu setelah ada penyelesaian proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Dia berharap komunikasi antar seluruh pemangku kepentingan berjalan baik. “Dengan demikian, langkah-langkah pemulihan kinerja dapat berjalan selaras dengan komitmen bersama seluruh pihak,” ujarnya.
Sebelumya, Irfan menyatakan perseroan terus mengoptimalkan langkah pemulihan kinerja. Salah satunya dengan menambah frekuensi penerbangan pada rute-rute dengan kinerja positif secara bertahap. Lewat penambahan itu, Garuda Indonesia diproyeksi dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022, atau naik 32 persen dibandingkan 650 penerbangan per Minggu pada Juni.