Luncurkan iPhone SE 5G, Apple Incar Miliaran Pengguna Android
Kabarnya, iPhone SE 5G akan rilis pada awal tahun depan.
Jakarta, FORTUNE – Apple digadang-gadang akan meraup keuntungan besar melalui iPhone SE 5G. Pasalnya, varian gawai terbaru mereka itu berpotensi merenggut miliaran pengguna Android.
Demikian kesimpulan analisis dari JP Morgan. Melansir Reuters, pada Jumat (17/12), perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional tersebut memperkirakan, Apple melalui iPhone SE 5G, bakal menjadi pesaing berat pasar gawai kelas menengah yang dominan oleh Samsung dan Huawei.
iPhone SE 5G—yang dirumorkan akan rilis pada awal 2022—berpotensi menarik hampir 1,4 miliar ponsel Android kelas bawah hingga menengah. Tak hanya itu, 300 juta pengguna model iPhone lama juga diyakini bakal terpikat dengan model baru tersebut.
"Program trade-in (tukar tambah) Apple untuk non-iPhones diakui tidak semenarik nilai trade-in iPhone,” kata analis Samik Chatterjee. Namun, menurutnya, hal itu dapat menyebabkan kisaran harga rata awal rata-rata US$269 atau sekitar Rp3,8 juta (asumsi kurs Rp14.250) hingga US$399 atau setara Rp5,69 juta. “Harga itu masih kompetitif”.
IPhone SE edisi kiwari dihargai mulai dari $399. Sebagai perbandingan, harga iPhone 13—yang baru dirilis—mencapai $799 atau setara Rp11,39 juta. Sedangkan, harga iPhone 13 Pro dipatok sebesar $999 atau senilai Rp14,23 juta.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Canalys, pada kuartal ketiga 2021, Apple menguasai sebanyak 15 persen pangsa pasar ponsel dunia. Data perusahaan analis pasar teknologi itu menunjukkan market share Apple masih kalah dengan Samsung (23 persen). Namun, lebih unggul dari: Xiaomi (14 persen), dan Oppo maupun Vivo masing-masing 10 persen.
Tantangan isu produksi
Meski disebut bakal mendulang keuntungan besar, namun Apple masih tertantang sejumlah isu. Sejak meluncurkan jajaran iPhone 13 dan iPad baru pada September, perusahaan tersebut telah berjuang untuk mengimbangi kekurangan chip global dan gangguan rantai pasokan.
Namun, penjualan unit iPhone SE pada tahun depan diperkirakan mencapai kisaran 30 juta unit. Sedangkan, ekspektasi pengiriman iPhone tahunan menjadi 250 juta unit, atau naik 10 juta lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Di luar soal itu, Apple saat ini juga tengah menikmati perjalanan panjang saham mereka di pasar modal Amerika Serikat (AS). Sebab, kapitalisasi pasar perusahaan ini berangsur-angsur mendekati US$3 triliun atau setara Rp42.750 triliun.
Mengutip Fortune Indonesia, pada Senin (13/12) saham Apple telah naik lebih dari 69 persen sejak awal tahun ini. Kenaikan tersebut melampaui indeks S&P 500 yang hanya tumbuh 25 persen. Kinerja saham Apple juga unggul dari perusahaan teknologi lainnya, seperti: induk Google Alphabet, Amazon, Microsoft, dan induk Facebook Meta.