Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Paruh I-2025, Saratoga Bukukan Rugi Investasi hingga Rp1,82 T

Saratoga Investment Summit 2023.
Saratoga Investment Summit 2023. (dok Saratoga)

Jakarta, FORTUNE - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melaporkan kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek lainnya pada semester I 2025.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasi perseroan per akhir Juni 2025, kerugian tersebut mencapai Rp1,82 triliun, lebih besar dari kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya pada periode serupa di 2024 yang berjumlah Rp1,37 triliun.

Selain itu, nilai aset investasi pada saham perseroan menurun dari Rp51,91 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp51,09 triliun pada akhir Juni 2025. Namun, Saratoga mencatatkan pendapatan dividen senilai Rp1,26 triliun yang berasal dari perusahaan portofolionya.

Saratoga Investama Sedaya sendiri berinvestasi saham di emiten-emiten blue chip dan berkembang. Khusus blue chip, portofolio perseroan mencakup:

  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG): kepemilikan saham 9,13 persen dengan nilai wajar Rp4,45 triliun.

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): kepemilikan saham 20,34 persen dengan nilai wajar Rp7,66 triliun.

  • PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): kepemilikan 4 persen dan nilai wajar Rp2,85 triliun.

  • PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI):

    • Kepemilikan saham secara langsung 4,38 persen, nilai wajar Rp2,26 triliun;

    • Kepemilikan saham secara tidak langsung lewat: PT Adaro Strategic Capital 25 persen, nilai wajar Rp11,47 triliun; serta melalui PT Adaro Strategic Lestari 29,79 persen, nilai wajar Rp4,57 triliun.

Kemudian, investasi Grup Saratoga pada emiten yang berkembang, meliputi:

  • PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

  • PT Samator Indo Gas Tbk (AGII).

  • PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA).

Kendati demikian, SRTG berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih pada semester I 2025. Sebelumnya, pada paruh I 2024, perseroan membukukan rugi bersih senilai Rp446,39 miliar. Pada 6 bulan pertama 2025, itu menjadi laba bersih senilai Rp102,02 miliar.

"Kami tetap berfokus pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang seperti layanan kesehatan, infrastruktur digital, ekonomi hijau dan energi terbarukan, dan konsumen," kata Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan dalam keterangannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us