Pelayaran Tamarin (TAMU) Bidik Pendapatan Naik 11% dan Balikkan Rugi Jadi Laba di 2025

- Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) bidik pendapatan naik 11% menjadi US$5,64 juta hingga akhir tahun 2025.
- Manajemen perusahaan mengungkapkan strategi pemasaran, termasuk ekspansi penjualan, pendekatan marketing aktif, dan negosiasi terms of payment yang lebih baik.
- TAMU berencana meningkatkan sumber pendanaan pada tahun ini untuk mendukung kebutuhan working capital setelah restrukturisasi kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jakarta, FORTUNE - PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) membidik pendapatan US$5,64 juta atau meningkat 11 persen dari realisasi tahun lalu. Sejalan dengan itu, peruseroan juga optimistis mampu balikan laba rugi jadi untung US$1,42 juta.
Perseroan mengusung sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut. Dari sisi pemasaran, perseroan akan memperluas penjualan dan menambah jumlah pelanggan, di samping menerapkan pendekatan marketing yang lebih aktif dan proaktif untuk mengembangkan pasar lokal dan internasional.
"Negosiasi terms of payment yang lebih baik untuk Perseroan dan pelanggan. Penetapan harga sewa kapal yang lebih menguntungkan untuk perseroan tetapi dapat diterima oleh pelanggan," ujar manajemen TAMU dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/6).
Manajemen juga berkomitmen melakukan pendalian dan pengawasan kualitas kapal yang disewakan secara lebih baik. Lalu berinvestasi untuk penggantian mesin kapal yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Restrukturisasi Kredit
Perseroan berencana meningkatkan sumber pendanaan pada tahun ini guna mendukung kebutuhan working capital.
Sebagai catatan, pada Oktober 2024, TAMU telah melakukan upaya restrukturisasi kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang tetap berakhir pada Desember 2026. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki arus kas dan menjaga stabilitas operasional.
Sepanjang 2024, TAMU membukukan pendapatan US$5,08 juta. Nilai tersebut turun 54,7 persen dari perolehan akhir 2023. Kemudian membukukkan kerugian laba bersih US$7,3 juta.
Dari sisi neraca keuangan, TAMU membukukan aset senilai US$34,5 juta atau turun 38,4 persen dibandingkan posisi yang sama pada 2023. Sementara itu ekuitas sejumlah US$18,5 juta, tutun 28,4 persen secara tahunan. Kemudian liabilitas diangka US$16 juta, terkoreksi turun 47 persen secara tahunan.