Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pendapatan Pertamina Geothermal (PGEO)Naik, Tapi Laba Turun 28,3 Persen

IMG_7334.jpeg
ilustrasi PLTP Lumut Balai Unit 2 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Dok PGEO
Intinya sih...
  • Pendapatan perseroan naik 0,53 persen (YoY) menjadi US$204,85 juta, sementara beban pokok naik 7,34 persen menjadi US$83,49 juta.
  • PGEO optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan dan 1,7 GW pada 2033.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 28,37 persen menjadi US$68,95 juta pada semester I-2025. Penurunan ini terjadi di tengah pertumbuhan tipis pendapatan perseroan sebesar 0,53 persen secara tahunan (year−on−year/YoY) menjadi US$204,85 juta.

Dalam laporan kinerjanya, manajemen PGEO menyebutkan laba terkontraksi akibat kenaikan beban pokok sebesar 7,34 persen menjadi US$83,49 juta, dari US$77,78 juta pada periode sama 2024.

Kenaikan beban ini turut menekan laba bruto perseroan menjadi US$121,35 juta dari sebelumnya US$125,98 juta. Sementara itu, laba usaha juga melemah dari US$112,80 juta menjadi US$109,70 juta.

Meskipun angka laba menurun, manajemen PGEO menyatakan kinerja perseroan tetap berada pada jalur yang sehat, didukung oleh fundamental keuangan kuat, "didorong oleh produksi yang melebihi proyeksi awal,” demikian keterangan Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Yurizki Rio, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/7).

Yurizki menambahkan, efisiensi dan profitabilitas perusahaan masih terjaga, sebagaimana tecermin pada margin EBITDA yang stabil di atas 80 persen. Menurutnya, hal ini menunjukkan peran strategis panas bumi sebagai sumber energi terbarukan dalam mendukung transisi energi nasional.

Net profit perusahaan masih tetap sehat,” ujarnya.

Optimisme perseroan juga didukung oleh sejumlah proyek kunci yang tengah digarap demi mencapai target kapasitas pembangkit 1 gigawatt (GW). Proyek tersebut mencakup pengembangan Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), proyek co-generation berkapasitas total 230 MW, serta eksplorasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga.

Terbaru, beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2 pada akhir Juni lalu telah menambah pasokan listrik sebesar 55 MW ke jaringan nasional, yang diharapkan akan berdampak positif pada kinerja keuangan sepanjang tahun ini.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyediakan energi bersih.

“Beroperasinya Lumut Balai Unit 2, proyek eksplorasi (green field) PLTP Gunung Tiga, serta pengembangan berbagai proyek lainnya merupakan bukti konsistensi PGE dalam mengembangkan pemanfaatan panas bumi,” kata Julfi.

Hingga kini, PGEO mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.932 MW, yang terdiri dari 727 MW kelolaan sendiri dan 1.205 MW dari kontrak operasi bersama mitra. Perseroan menargetkan peningkatan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan dan mencapai 1,7 GW pada 2033.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us