Penjualan Turun, IKEA Tunjuk Juvencio Maeztu Jadi CEO Baru

- CEO IKEA Jesper Brodin mengundurkan diri setelah delapan tahun memimpin
- Juvencio Maeztu ditunjuk sebagai CEO baru, menjadi orang non-Swedia pertama memimpin Ingka Group
- Pergantian ini terjadi di tengah tekanan tarif AS, perang, dan ketegangan geopolitik yang berpotensi mengganggu operasi di 31 negara
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan ritel furnitur IKEA mengumumkan pergantian pucuk pimpinan setelah CEO Jesper Brodin mengundurkan diri setelah delapan tahun memimpin. Juvencio Maeztu yang ditunjuk sebagai CEO baru menggantikan Brodin, merupakan veteran perusahaan yang menjadi orang non-Swedia pertama memimpin Ingka Group.
Dilansir dari Reuters, pergantian ini terjadi di tengah berbagai tekanan yang dihadapi Ingka Group, seperti tarif Amerika Serikat (AS), perang, dan ketegangan geopolitik yang berpotensi mengganggu operasi di 31 negara, termasuk Eropa, Tiongkok, India, dan AS.
Brodin, yang menjabat sejak 2017 mengatakan, keputusannya mundur bukan hal mudah. Namun, ia menilai ini adalah momen yang tepat. Maeztu akan mulai bertugas pada 5 November, sementara Brodin tetap mendampingi hingga Februari untuk memastikan transisi berjalan mulus.
Maeztu, 57 tahun, memulai karier di IKEA pada 2001 sebagai manajer toko di Madrid, lalu memimpin toko di London, dan enam tahun menjabat CEO IKEA India. Sejak 2018, ia merangkap sebagai wakil CEO dan kepala keuangan Ingka Group.
Di bawah kepemimpinan Brodin, IKEA mempercepat ekspansi penjualan online, menetapkan target baru untuk penurunan emisi. Perusahaan melaporkan penurunan emisi sebesar 30,1 persen dari baseline 2016. Meski demikian, tahun lalu penjualan dan laba bersih turun akibat pemangkasan harga.
Maeztu berencana memulai “listening tour” global, dimulai dari Asia, untuk menyerap masukan sekaligus merumuskan strategi pertumbuhan.
“Saya sepenuhnya bertekad untuk membuat IKEA tumbuh dan benar-benar relevan bagi jutaan konsumen lainnya di seluruh dunia," ujar Maeztu kepada dikutip dari Reuters, Kamis (14/8).
Ia mengatakan tarif mempersulit IKEA untuk mempertahankan harga tetap rendah
Ingka Group, pemegang waralaba terbesar IKEA, akan merilis kinerja penjualan tahun fiskal 2025 pada pertengahan Oktober.