Petrosea Raih Pinjaman Hampir Rp2,2 T dari BNI untuk Belanja Modal

Jakarta, FORTUNE - PT Petrosea Tbk (PTRO) mengamankan kredit dari PT Bank negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Nilainya hampir setara US$135 juta (sekitar Rp2,2 triliun).
Pada 17 Juli 2025, Petrosea menandatangani perjanjian fasilitas berjangka dengan tenor 8 tahun. Perseroan tunduk pada syarat dan ketentuan perjanjian fasilitas.
Nantinya, fasilitas pinjaman tersebut akan perseroan gunakan untuk mendukung rencana kerja perusahaan. "Termasuk untuk pembiayaan belanja modal dan komponen operasional seluruh bisnis perseroan," kata Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto, dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (18/7).
Ia menambahkan, perjanjian fasilitas pinjaman dari BBNI tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha Petrosea melalui peningkatan kinerja operasional dan keuangan perseroan.
Perjanjian kredit tersebut bukanlah transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.
Perolehan kontrak baru dari PT Barasentosa Lestari
Sebelum ini, Petrosea juga baru saja mengumumkan perolehan kontrak pekerjaan jasa pengupasan dan pemindahan lapisan penutup dengan PT Barasentosa Lestari. Dengan jangka waktu kontrak 5 tahun, estimasi nilai kontraknya adalah Rp3,5 triliun.
Dalam kontrak tersebut, PTRO akan menjadi kontraktor jasa penambangan untuk pekerjaan pengupasan dan pemindahan lapisan penutupan BSL di Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan. Harapannya, kontrak tersebut dapat turut meningkatkan kinerja keuangan dan operasional perseroan.
"Perolehan kontrak ini merupakan bagian dari implementasi strategi jangka panjang perseroan untuk meningkatkan penciptaan nilai melalui ekspansi bisnis dan pengembangan usaha," kata Anto dalam keterbukaan informasi pada 15 Juli 2025.
Saham PTRO menguat 0,72 persen ke harga Rp4.210 pada Jumat pukul 14.21 WIB. Dikutip dari IDX Mobile, tingkat penguatan harga PTRO telah mencapai 31,97 persen dalam perdagangan seminggu terakhir, bahkan sampai 42,23 persen selama sebulan terakhir ini.