PGE Genjot Transisi Energi Bersih, Targetkan 1 GW Dalam 2 Tahun

- PGE menargetkan kapasitas terpasang 1 GW dalam 2 tahun, dan 1,7 GW pada tahun 2033.
- PGE saat ini mengelola total kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, menjadikannya perusahaan panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia.
- Produksi listrik PGE mencapai 4.827,22 GWh pada tahun 2024, memasok lebih dari 2 juta rumah tangga dan berkontribusi sekitar 70% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mempercepat transisi energi bersih,seiring meningkatnya kebutuhan energi nasional. Salah satunya melalui peningkatan kinerja operasional dan ekspansi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Manager Corporate Communication, Muhammad Taufik menyampaikan bahwa PGE menargetkan kapasitas terpasang yang dikelola mandiri sebesar 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang. Perusahaan menargetkan kapasitas sebesar 1,7 GW pada 2033. Untuk mencapai target ambisius tersebut, perusahaan tengah fokus pada peningkatan produksi, eksplorasi cadangan baru, serta pengembangan WKP, termasuk proyek Lumut Balai Unit 2 yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.
"Untuk itu, PGE tengah mendorong peningkatan produksi, eksplorasi, dan pengembangan WKP baru, termasuk proyek Lumut Balai Unit 2 yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini," jelas Taufik melalui keterangan resmi, Selasa (24/6).
Saat ini PGE mengelola total kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 megawatt (MW), menjadikan sebagai perusahaan panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia. Dari jumlah kapasitas tersebut, 672,5 MW dioperasikan secara mandiri. Sementara 1.205 MW lainnya dikelola melalui skema Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC).
Pasokan listrik
Sepanjang 2024, jumlah produksi listrik yang dihasilkan mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh), meningkat 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja beberapa area strategis, seperti Kamojang dengan porsi 5,36 persen, Lahendong berkontribusi 0,40 persen, dan Lumut Balai sebesar 2,72 persen.
Adapun energi panas bumi yang dikelola PGE ini memasok kepada lebih dari 2 juta rumah tangga. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE juga berkontribusi sekitar 70 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi karbon sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Langkah ini sejalan dengan upaya PGE dalam mendukung transisi energi nasional, memperkuat ketahanan energi, dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.