Polytron Investasi di Fasilitas HIM untuk Produksi Mobil Listrik

- Polytron mulai memproduksi massal model G3+ dan G3 di fasilitas HIM, Purwakarta, Jawa Barat.
- Perseroan menegaskan komitmen penuh terhadap standar keamanan, kualitas produksi, dan kepuasan pelanggan.
- Kapasitas produksi kendaraan listrik Polytron di fasilitas HIM ditargetkan mencapai hingga 30.000 unit per tahun.
Jakarta, FORTUNE - PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) resmi memulai produksi massal mobil listrik G3+ dan G3, Jumat (18/7). Proses perakitan yang dilakukan di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, ini menandai keseriusan Polytron menjadi pemain utama pada industri kendaraan listrik nasional.
Berbeda dari merek lain yang menggunakan fasilitas HIM, Polytron melakukan investasi signifikan untuk membangun lini produksi modern miliknya sendiri. Investasi ini mencakup perangkat tes berteknologi tinggi seperti Dyno Test yang mampu menguji semua jenis penggerak roda (FWD, RWD, AWD) dan berbagai peralatan otomatisasi canggih lainnya.
Chief Executive Officer Polytron, Hariono, mengatakan investasi ini adalah wujud komitmen pada standar tertinggi.
"Seluruh proses ketat ini menunjukkan komitmen penuh Polytron terhadap standar keamanan, kualitas produksi, dan kepuasan pelanggan, yang merupakan implementasi visi kami untuk meningkatkan pengalaman konsumen melalui teknologi, servis, dan produk," katanya.
Untuk menjamin keamanan, Polytron menerapkan electric safety test berlapis pada empat titik krusial dalam proses produksi:
Setelah pemasangan baterai.
Setelah proses perakitan selesai.
Setelah uji kebocoran air dan hujan (rain and water leak test).
Pada tahap akhir Pre Delivery Center (PDC) sebelum unit dikirim ke konsumen.
Selain itu, investasi teknologi juga mencakup vacuum filling machines untuk pengisian cairan secara otomatis dan ADAS Calibration Equipment yang presisi.
Dengan infrastruktur ini, kapasitas produksi mobil listrik Polytron ditargetkan mencapai 30.000 unit per tahun. Polytron juga telah membuka masa pemesanan (pre-book) dengan biaya Rp 5 juta, dan kedua model akan melakukan debut publik di GIIAS 2025 yang akan dimulai pada 24 Juli mendatang.
Hariono menambahkan, langkah ini merupakan investasi jangka panjang untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Ini bukan sekadar produk, tapi investasi jangka panjang yang didukung oleh kualitas manufaktur dan layanan purna jual menyeluruh. Semua ini kami siapkan untuk mendukung target Net Zero Emission pemerintah Indonesia pada 2060,” ujarnya.