East Ventures Optimis Industri Teknologi Indonesia Berkembang Pesat
Portofolionya lampaui 200 perusahaan
Jakarta, FORTUNE - East Ventures semakin memantapkan jejaknya sebagai perusahaan modal ventura berpengaruh di Asia Tenggara. Terbaru, mereka berhasil dapat suntikan modal US$550 juta atau sekitar Rp8 triliun. Beberapa bibit investasi yang ditanam pun telah berkembang pesat, seperti Tokopedia dan IDN Media.
Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, menuturkan East Venture kini telah mengelola asset under management (AUM) lebih dari US$1 miliar, sekitar Rp14,5 triliun. Jumlah perusahaan portofolionya melampaui 200 perusahaan.
Menurut Roderick, pertumbuhan itu tak lepas dari peran para pendiri. “East Ventures enggak mungkin bisa seperti hari ini tanpa founders kita,” katanya saat menjadi pembicara di sesi Innovation in the Fast Track dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 yang digelar di The Westin Jakarta, Kamis (19/5).
Agresif mendanai startup sejak 2009
Sejak berdiri pada 2009, East Ventures memang menjadi salah satu yang paling agresif mendanai startup. Perusahaan yang diinvestasikan berasal dari berbagai industri, mulai dari e-commerce, Software as a Service (SaaS), hingga fintech.
Di Indonesia, East Ventures pertama kali mengucurkan dananya ke Tokopedia, yang tahun ini baru melantai di bursa efek setelah merger dengan Gojek. Momen ini pun jadi hal yang membanggakan bagi mereka.
“Akhirnya pecah telor. Jadi suatu momen yang luar biasa buat kami. Kalau orang mau investasi itu tentunya ada harapan bisa financial return. Nah, biasanya exit itu dari dua hal, bisa dari akuisisi atau IPO. Untuk kebanyakan founder mimpinya itu adalah IPO sebenarnya,” ungkap Roderick.
Namun mengingat persentase industri teknologi di Bursa Efek Indonesia yang masih terbilang kecil, Roderick menilai diperlukan adanya edukasi market supaya bisa lebih banyak perusahaan teknologi yang IPO. Ia pun optimis GOTO mampu menjadi salah satu pembuka jalan bagi perusahaan lain untuk melantai di bursa.
“Industri teknologi masih kecil sekali di bursa efek, single digit low percentage. Jadi untuk bisa IPO perlu edukasi market juga. Walaupun memang in the short term ada banyak pressure ya tapi kita percaya ini masih panjang perjalanannya. Kita sangat optimistis lah, ke depannya masih banyak opportunity,” ujarnya.
Tiga prinsip East Ventures dalam berinvestasi
Selain itu, Roderick juga sempat berbicara mengenai sejumlah hal yang jadi pertimbangan pihaknya sebelum memberikan pendanaan kepada startup. Ia mengatakan, ada tiga prinsip yang perlu dimiliki founders yaitu integritas, self awareness, dan paradoxical trait.
“Pertama dan yang paling mutlak adalah integritas. Kedua adalah seberapa self awareness-nya founders terhadap bisnisnya, dan ketiga adalah paradoxical trait. Ini terkait apa sih hal yang unik dari bisnisnya. Karena supaya bisa sukses di industri yang mana sudah ada pemain lama, mereka harus bisa melakukan sesuatu yang berbeda,” jelas Roderick. (WEB)