Jakarta, FORTUNE - PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) bakal melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham kepada publik.
Anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) ini bakal melakukan penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL yang dijadwalkan pada 14 - 26 Juli 2023. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun diharapkan untuk dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2 – 4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.
Bila mengintip dari kinerjanya, pada akhir 2022 ERAL mencatatkan laba senilai Rp184 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 58,60 persen.
Direktur Utama Sinar Eka Selaras, Djohan Sutanto mengatakan, IPO yang dilakukan ini menjadi upaya yang dilakukan ERAL untuk memaksimalkan competitive advantage perusahaan yakni memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap peluang-peluang baru di masa mendatang.
“Kami memberikan solusi inovatif dan layanan yang luar biasa melalui portofolio produk gaya hidup aktif kelas dunia. Didukung oleh jaringan Omni-Channel yang ada di seluruh Indonesia sehingga menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia”, kata Djohan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (17/7).
ERAL juga membukukan pendapatan Rp3,04 triliun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020-2022 sebesar 24,11 persen. Pencapaian tersebut didapat dari dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 toko multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
ERAL optimis industri ritel masih akan tumbuh
Djohan menyatakan, ERAL optimistis bahwa sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh kegiatan konsumsi.
Djohan menjelaskan, hingga akhir kuartal I 2023, lebih dari 50 persen pertumbuhan ekonomi nasional dikontribusikan dari sektor konsumsi. Sementara itu mengutip data Badan Pusat Statistik, pada periode tersebut, sektor konsumsi mencatatkan pertumbuhan 4,54 persen year on year.
“Kami cukup yakin konsumsi masyarakat masih kuat. Kalau melihat lebih dalam, untuk target kira-kira pertumbuhan ritel secara industri bervariasi sekitar 10 persen,” kata Djohan.
Ini arah penggunaan dana IPO
Lebih lanjut Djohan menambahkan, dana yang diperoleh dari IPO sekitar 37 persen akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, kemudian 13,75 persen untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25 persen akan digunakan sebagai modal kerja.
Seperti diketahui, ERAL merupakan emiten yang terafiliasi dengan Erajaya Group serta bergerak di perusahaan penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia. ERAL memiliki portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni Accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT)serta sportswear, fashion dan outdoors.
Hingga saat ini, ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen Accessories (ecosystem), ERAL membawahi berbagai brand produk papan atas, seperti halnya Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, JBL dan sebagainya.
Sementara di segmen Internet of Things (IoT), ERAL membawahi brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway dan sebagainya. Kemudian di segmen sportswear, fashion, dan outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure.