BUSINESS

Bagaimana Kabar Industri FMCG Indonesia Selama Pandemi?

Tetap bertumbuh walaupun melambat.

Bagaimana Kabar Industri FMCG Indonesia Selama Pandemi?Shutterstock/Alba_alioth
01 December 2021

Jakarta, FORTUNE - FMCG (Fast Moving Consumer Goods) berperan besar dalam menggerakkan perekonomian Indonesia sekalipun pukulan pagebluk belum kunjung mereda. Itu tercermin dalam pertumbuhan nilai industri.

Statista menyebut, nilai pasar tahunan industri FMCG Tanah Air mampu tumbuh 8,8 persen pada Q3-2020. Namun, setahun setelahnya terjadi perlambatan. Sebab, menurut laporan Asia Pulse dari Kantar Worldpanel, nilai industri FMCG di periode itu hanya naik 5,9 persen.

Akan tetapi, masih ada segmen yang membukukan kenaikan yang baik. Pertanyaannya, apa saja segmentasi FMCG yang mencatatkan kinerja cemerlang di tengah pertumbuhan yang melambat?

Lalu, adakah fakta menarik di balik industri FMCG Indonesia selama pandemi? Mari cari tahu lewat ulasan dari beberapa riset pasar berikut.

Pertumbuhan Indonesia Masih yang Tertinggi di Asia Tenggara

Meskipun lebih lambat ketimbang periode serupa tahun lalu, perubahan nilai itu juga melampaui total nilai industri secara global (3,6 persen). Bahkan, pertumbuhan itu pun lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Malaysia menduduki posisi kedua dengan tingkat pertumbuhan 5,5 persen diikuti oleh Vietnam dan Thailand dengan tingkat pertumbuhan di kisaran 3–5 persen. Kemudian ada Filipina yang industri FMCG-nya terkontraksi hingga 5,3 persen.

Nilai pertumbuhan pasar FMCG Indonesia pun mengungguli negara Asia lain, seperti Korea Selatan (5,2 persen), Republik Rakyat Cina (3,1 persen), Arab Saudi (4,3 persen), dan Uni Emirat Arab (-7,1 persen).

Segmen FMCG di Indonesia yang Memimpin Pertumbuhan

Berdasar studi Kantar Worldpanel, makanan (food) dan produk berbahan dasar susu (dairy) membukukan tingkat pertumbuhan tertinggi ketimbang segmen lain. Nilai kedua segmen itu masing-masing naik 8,6 persen dan 5,9 persen—jauh lebih tinggi ketimbang tingkat pertumbuhan nilai di Asia (2,8 persen dan 3,1 persen).

Kendati begitu, pertumbuhan kedua segmen juga tertekan dibandingkan Q3–2020. Pertama, segmen makanan di Indonesia berhasil tumbuh 11 persen pada periode sama tahun lalu. Begitu pula dengan segmen produk berbahan susu yang naik 9,2 persen.

Statista memproyeksikan industri FMCG Indonesia akan tetap kuat ke depannya. Sebab berdasar datanya, rumah tangga Indonesia mengalokasikan hampir 20 persen pengeluaran rumah tangga untuk produk FMCG sejak 2018. Artinya, ada permintaan dari pasar.

Akan tetapi, Statista menyarankan agar para perusahaan FMCG mempertimbangkan saluran distribusi yang lebih luas seperti e-commerce, “untuk meningkatkan pengalaman berbelanja konsumen".

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.