Saham Terbang 1.137% di 2022, Ini Profil Adaro Minerals
Adaro Minerals dulunya bernama Jasapower.
Jakarta, FORTUNE – Entitas anak PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Adaro Minerals Indonesia (AMI) Tbk, salah satu perusahaan yang banyak menarik perhatian warganet. Perusahaan berkode saham ADMR itu masuk daftar pencarian Google Trends rising medio Desember 2022.
AMI bergerak di bidang pertambangan dan batu bara metalurgi lewat entitas anak. Perseroan memiliki 5 konsesi tambang PKP2B di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, seluas 146.579 hektare per 31 Desember 2021. Dua dari lima anak usahanya berstatus operasional (PT Lahai Coal-LC dan PT Maruwai Coal-MC) dan sisanya di fase operasi produksi (PT Kalteng Coal-KC, PT Juloi Coal-JC, dan PT Sumber Barito Coal-SBC).
LC sudah produksi batu bara green coal sejak 2015. Sementara itu, MC telah menghasilkan batu bara HCC serta green coal sejak 2019. Pengiriman pertamanya berlangsung pada 2020.
Di sisi lain, KC, SBC, dan JC yang berlokasi di Kalimantan Tengah masih membutuhkan eksplorasi lanjutan. Per 2021, jenis batu bara di sana adalah met coal.
“Secara indikatif, perusahaan anak adalah salah satu yang memiliki area tambang batu bara metalurgi greenfields terbesar di Kalimantan Tengah,” tulis AMI dalam laporan tahunan 2021.
Jejak langkah ADMR di Indonesia
Adapun, Adaro Minerals berdiri pada 25 September 2007. Dulu, namanya PT Jasapower Indonesia. Sampai akhirnya, pemilik-pemilik lamanya mendivestasi sahamnya ke perusahaan Indonesia secara bertahap, yakni Adaro Energy Indonesia. Pada 2010, Adaro menguasai 25 persen saham, lalu melejit jadi 99 persen pada 2016.
Produksi perdana batu bara semi soft cooking (SSCC) kualitas tinggi berlangsung pada 2015. Saat itu, total produksinya 0,1 juta ton.
Kemudian, pada 2019, MC mulai menghasilkan hard cooking coal (HCC). Namanya Lampunut Hard Coking Coal dan Lampunut Green Coal. Pengiriman pertamanya dilakukan pada 2020.
Pada 2021, perseroan resmi menyandang nama baru: Adaro Minerals Indonesia—dari Jasapower Indonesia. Bersamaan dengan itu, AMI pun mengakuisisi 99 persen saham LC, MC, SBC, KC, dan JC dari Adaro Energy.
Lalu, pada akhirnya, ADMR resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 3 Januari 2022, dengan harga penawaran Rp135 per lembar. Sejak itu, sahamnya telah meroket 1.137,04 persen ke level Rp1.670 per Rabu (21/12).