Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TotalEnergies Kembali ke Hulu Migas Indonesia, Akuisisi 24,5 Persen PI di WK Bobara Papua Barat

ilustrasi tambang minyak (pexels.com/Zukiman Mohamad)
Intinya sih...
  • Total Energies resmi akuisisi 24,5 persen saham Petronas di Blok Bobara, Papua Barat.
  • Masuknya Total Energies menjadi sinyal positif bagi pencapaian target produksi minyak dan gas pada 2030.
  • Langkah ini merupakan bagian dari strategi global Total untuk memperluas basis produksi berbiaya rendah dan rendah karbon.

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan energi global asal Prancis, TotalEnergies, secara resmi kembali ke sektor hulu migas Indonesia. Langkah ini ditandai dengan akuisisi 24,5 persen hak partisipasi (PI) di wilayah kerja (WK) Bobara, Papua Barat, dari Petronas. Akuisisi ini sekaligus menandai babak baru kolaborasi strategis antara dua raksasa energi dunia di Indonesia.

Masuknya TotalEnergies ke Blok Bobara menjadi sinyal positif bagi upaya pencapaian target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.

Akuisisi saham TotalEnergies dari Petronas ditegaskan dengan penandatanganan farm-out agreement (FOA) dalam ajang Energy Asia 2025 di Kuala Lumpur. Meskipun TotalEnergies kini memiliki sebagian PI, Petronas akan tetap menjadi operator WK Bobara melalui anak usahanya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd. TotalEnergies akan memperkuat eksekusi program eksplorasi dengan pengalaman teknis yang dimilikinya.

Plt. Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyambut baik masuknya TotalEnergies sebagai momentum strategis.

“Ini adalah bukti nyata dari pendekatan proaktif pemerintah dan kerja keras lintas institusi, termasuk SKK Migas dalam menjaring investor lewat berbagai forum internasional, seperti IPA Convex 2025,” kata Tri dalam keterangannya, Minggu (22/6).

Blok Bobara memiliki luas 8.444,49 kilometer persegi dengan estimasi sumber daya minyak dan gas mencapai 6,8 billion barrel oil equivalent (BBOE). Kontrak bagi hasil untuk WK ini ditandatangani pada Mei 2024 dengan jangka waktu 30 tahun. Komitmen pasti proyek mencapai US$16,92 juta, mencakup tiga studi Geologi dan Geofisika (G&G), survei seismik resolusi tinggi seluas 2.000 kilometer persegi, serta bonus tanda tangan US$50.000.

Bagi TotalEnergies, kerja sama ini merupakan bagian dari strategi globalnya memperluas basis produksi berbiaya rendah dan rendah karbon.

“Kami melihat Indonesia sebagai platform strategis untuk pertumbuhan arus kas dan eksposur terhadap pasar LNG Asia,” ujar Chairman dan CEO TotalEnergies, Patrick Pouyanne.

Vice President of International Assets Upstream Petronas, Mohd Redhani Abdul Rahman, menyatakan optimismenya terhadap kolaborasi ini.

“Kami sangat senang menyambut Total kembali ke Indonesia. Penyerahan PI 24,5 persen ini bukan hanya soal angka, tetapi simbol kepercayaan pada potensi Indonesia sebagai negara penghasil migas yang masih menjanjikan,” ujarnya.

Saat ini, Petronas masih menguasai 75,5 persen PI Blok Bobara dan akan terus memimpin sebagai operator dalam fase eksplorasi awal ini.

Masuknya TotalEnergies ke Blok Bobara menandai kembalinya perusahaan tersebut ke hulu migas Indonesia setelah beberapa waktu absen.

Selain Blok Bobara, pemerintah juga membuka peluang kerja sama lanjutan dengan TotalEnergies di blok potensial lainnya seperti WK Gaea I dan II di Papua Barat, serta WK Akimeugah I dan II di Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Hal ini menunjukkan Indonesia masih menjadi magnet investasi bagi pemain besar industri migas global, didukung oleh cadangan sumber daya yang melimpah dan strategi diplomasi energi yang agresif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us