Vanda RE Gandeng CATL, Pasok Battery Storage Untuk Proyek di Riau

- Vanda RE Gandeng CATL pasok Battery Storage System seri EnerX hingga 2,2 GWh untuk proyek di Kepulauan Riau, Indonesia.
- Proyek ini mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga surya berskala utilitas dan ekonomi hijau antara Singapura dan Indonesia.
- CATL akan memproduksi baterai di fasilitas manufakturnya di Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas total 15 GW untuk memenuhi ketentuan TKDN Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Vanda RE Pte Ltd, perusahaan joint venture yang dimiliki Gurīn Energy Pte Ltd dan Gentari melalui Gentari International Renewables Pte Ltd menandatangani framework supply agreement dengan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), produsen teknologi dan system manajemen baterai.
Dalam kesepakatan tersebut, Vanda RE akan memperoleh akses hingga 2,2 gigawatt hours (GWh) sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS) seri EnerX dari CATL.
Teknologi ini akan digunakan untuk mendukung Proyek Vanda Solar & Battery, sebuah proyek pengembangan tenaga surya berskala utilitas yang dilengkapi sistem penyimpanan energi. Adapun, proyek tersebut berlokasi di Kepulauan Riau, Indonesia.
Enda Ginting, Country Manager Indonesia Gurīn Energy menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan upaya perseroan dalam memperluas dan mengembangkan koridor ekonomi hijau antara Singapura dan Indonesia.
Selain itu, proyek ini bisa menjadi pendorong agar perusahaan teknologi bersih internasional berinvestasi dan mendirikan fasilitas manufaktur di Indonesia, yang pada akhirnya mampu mengakselerasi pengembangan rantai pasok teknologi bersih lokal.
"Sehingga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dengan menurunkan biaya pengembangan energi terbarukan domestik dan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi bagi sektor-sektor yang bergantung pada energi hijau," ujar Enda melalui keterangan resmi, Jumat (18/7).
CATL akan memproduksi baterai-baterai tersebut di fasilitas manufaktur yang sedang dibangun di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut mulai dibangun pada akhir Juni 2025, dan memiliki kapasitas baterai total sebesar 15 GW.
Selain itu, penyimpanan energi baterai dari CATL itu juga memungkinkan proyek ini memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Indonesia.
Ginting juga menuturkan bahwa kesepakatan ini mencerminkan kepercayaan yang kuat dari para mitra dan pemangku kepentingan. Ia optimistis proyek Vanda menjadi langkah awal untuk mengembangkan ekonomi hijau Indonesia dan Singapura.