Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Adopsi Kripto Makin Kuat, RI Dinilai Berpotensi Jadi Role Model Asia

WhatsApp Image 2025-08-23 at 17.58.15.jpeg
Chief Marketing Officer (CMO) PINTU Timothius Martin berdiskusi tentang peta adopsi kripto secara global dan kondisi pasar di dalam negeri. (Dok. PINTU)
Intinya sih...
  • Indonesia dianggap maju dalam regulasi kripto dan berpotensi menjadi role model di Asia
  • Aplikasi PINTU mencatat performa positif dengan lebih dari 10 juta unduhan dan peningkatan perdagangan derivatif kripto
  • Dominasi dolar AS dalam perdagangan kripto menunjukkan perlunya mendorong penggunaan rupiah dalam ekosistem kripto
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Pintu Kemana Saja (PINTU) bersama sejumlah pelaku industri aset digital membahas perkembangan pasar kripto Indonesia dalam ajang Coinfest Asia 2025, salah satu pertemuan komunitas kripto terbesar di kawasan.

Dalam sesi diskusi bertema "Embracing the Full Moon: Mass Adoption of Crypto and Innovations in Indonesia", Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, mengatakan posisi Indonesia dalam regulasi kripto sudah berada di jalur maju.

“Posisi Indonesia di peta kripto global dari sisi regulasi sangat maju dan bahkan bisa menjadi yang terbaik di Asia dan berpotensi jadi role model di global. Adanya bursa kripto CFX, lembaga kustodian dan kliring meningkatkan keamanan bagi investor kripto domestik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/8).

Timo menambahkan, di tengah adopsi kripto global dan kondisi pasa kripto dalam negeri kondusif, PINTU mencatat performa positif. Per Juli 2025, aplikasi PINTU telah diunduh lebih dari 10 juta kali. Bahkan Monthly Trade User (MTU) di bulan yang sama mencatatkan periode tertinggi sejak tahun 2021. Produk Pintu Futures untuk perdagangan derivatif kripto juga menembus rekor tertinggi dengan naik secara bulanan lebih dari 170 persen.

“Ini membuktikan bahwa PINTU menjadi aplikasi utama untuk masyarakat Indonesia berinvestasi dan trading aset kripto” katanya.

Sementara itu, Co-Founder & CEO IDRX, Nathanael Christian, yang menyoroti dominasi dolar AS dalam perdagangan kripto. Ia menilai lebih dari 99% investor lokal masih menggunakan stablecoin berbasis dolar. “Ini berarti uang rupiah justru berputar di luar negeri, terutama US Treasury. Kita perlu mendorong penggunaan rupiah dalam ekosistem kripto untuk menjaga kedaulatan mata uang,” ujar Nathanael.

Sementara itu, Web3 Developer Febi Mettasari menekankan pentingnya memperluas pemahaman masyarakat terhadap blockchain di luar aktivitas trading. “Komunitas trading masih mendominasi, padahal potensi komunitas developer dan builder di Indonesia semakin besar. Dukungan regulasi dibutuhkan agar Indonesia tidak tertinggal dalam kompetisi global,” ungkapnya.

Diskusi tersebut berlangsung di tengah meningkatnya partisipasi publik pada sektor aset digital di Indonesia. Data terbaru menunjukkan volume perdagangan derivatif kripto domestik mencatat pertumbuhan signifikan, seiring dengan makin banyaknya investor ritel yang masuk ke pasar.

Coinfest Asia 2025 dihadiri sekitar 1.000 peserta, termasuk perwakilan lembaga Self-Regulatory Organization (SRO) seperti CFX, KKI, dan ICC, serta sejumlah perusahaan aset digital Tanah Air seperti ) seperti Indodax, Reku, Floq, Mobee, Upbit dan sebagainya. Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat ekosistem kripto Indonesia di tengah dinamika global.

Pada Coinfest Asia 2025, PINTU menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan di antaranya, menampilkan Crypto Museum pertama di Indonesia bertemakan cyberpunk yang menceritakan sejarah dan perjalanan industri crypto, hingga Pintu Futures Live Trading Competition.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us