Gubernur BI Beberkan 3 Alasan Investor Asing Berinvestasi di RI

Iklim ekonomi RI dinilai menarik bagi para investor asing.

Gubernur BI Beberkan 3 Alasan Investor Asing Berinvestasi di RI
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (dok. Bank Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah gencar membuka pintu bagi masuknya investasi asing (FDI) ke dalam negeri. Gubernur Bank Indonesia (BI) mengungkap sedikitnya ada tiga faktor yang menjadikan Indonesia menarik sebagai negara tujuan investasi bagi para investor asing.

Untuk mengoptimalkan masuknya investasi asing, Bank Indonesia (BI) bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Kedutaan RI di Abu Dhabi, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)-Kementrerian Investasi RI, dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC)-Kemendag RI, mengadakan serangkaian program bertajuk Indonesian Invesment Forum in Dubai (IIFD) 2023.

Dengan tema ‘Unlocking Indonesia's Potential’, IIFD menghadirkan sejumlah kegiatan untuk menunjukkan berbagai potensi investasi Indonesia, seperti presentasi beberapa investment project opportunities (IPRO), Indonesian Night in Dubai yang meliputi IN2MOTION FEST (modest fashion show), sampai pameran UMKM Indonesia yang jadi binaan BI.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan nilai investasi UAE di Indonesia  mencapai US$4,5 miliar dan ditargetkan mencapai US$20 miliar padaa 2030. Investasi tersebut meliputi sejumlah sektor, seperti telekomunikasi, bio thermal, panel surya, minyak dan gas.

“Indonesia dan UAE punya kepentingan yang sama untuk saling memperkuat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Segeralah berinvestasi ke Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Jumat (10/3).

Ada sejumlah alasan penting yang membuat para investor asing berinvestasi di Indonesia, dibandingkan dengan pilihan negara lainnya. Berikut ini alasannya : 

1. Kinerja fundamental dan ekonomi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Markus Spiske)

Alasan pertama, Indonesia memiliki kinerja ekonomi yang terbaik, terlebih setelah pandemi Covid-19 mulai mereda. “Fundamental ekonomi Indonesia tergolong kuat dengan akselerasi digitalisasi yang optimal,” ujarnya.

Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen, lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya 3,70 persen. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia yang mencapai pertumbuhan di atas 5 persen.

Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Indonesia untuk lebih stabil dalam moneter dan keuangan. Hal ini menurut Perry, menjadi faktor cukup baik bagi masuknya investasi.

2. Kebijakan ekonomi yang kuat

Ilustrasi Kebijakan Fiskal. Shutterstock/Drozd Irina.

Kedua, Indonesia memiliki kebijakan ekonomi nasional yang kuat. Sebagai leading economic reform, Indonesia memiliki kepemimpinan yang kuat pada kebijakan pemerintah, termasuk koordinasi yang baik antara fiskal dan moneter.

Perry menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja negarea (APBN) Indonesia relatif optimal untuk meredam berbagai guncangan ekonomi yang terjadi, hal ini pun jelas akan mempermudah investasi dan perdagangan.

“Terdapat transformasi strukural sekor riil yang terus didorong pemerintah untuk pengembangan hilirisasi pertambangan dan agrikultur, ekonomi hijau dan inklusif,” kata Perry.

3. Dukungan BI terkait kebijakan dan investasi

Ilustrasi Bank Indonesia/ Shutterstock Harismoyo

Alasan terakhir adalah dukungan Bank Indonesia pada investasi dan kebijakan yang berpotensi mengoptimalkan kinerja perbankan. “Terdapat pembaruan kebijakan yang pro stabilitas dan pro pertumbuhan untuk mendukung iklim investasi yang baik,” ujar Gubernur BI.

Ia mencontohkan implementasi dukungan ini antara lain berkenaan dengan kebijakan perbankan untuk pembiayaan sektor prioritas, pengembangan dan digitalisasi UMKM, dan selanjutnya pembayaran yang semakin mudah dengan integrasi, interopabilitas, interkoneksi.

“Ke depan transaksi pembayaran antarnegara akan semakin mudah baik melalui cross border payment, local currency transaction dan Rupiah Digital,”ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
January Effect Cenderung Singkat, Ini Strategi Maksimalkan Keuntungan
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya