Pengertian Bunga Majemuk dan Cara Menghitungnya

Bunga majemuk memberikan keuntungan berlipat bagi investasi.

Pengertian Bunga Majemuk dan Cara Menghitungnya
ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia ekonomi dan bisnis, kita mungkin sering mendengar istilah bunga. Dalam penerapannya, ada satu jenis bunga yang memberikan keuntungan berlipat, tak sekadar didasarkan pada investasi awal yang disebut Bunga Majemuk.

Melansir Ruangguru, Bunga majemuk prinsipnya diberikan berdasarkan modal awal dan merupakan akumulasi dari bunga periode sebelumnya, sehingga besaran bunga setiap periodenya tidak sama.

Jadi, bisa diartikan bunga majemuk merupakan bunga yang dihitung berdasarkan pokok awal, yang juga mencakup semua bunga akumulasi dari deposito atau pinjaman periode sebelumnya.

Dengan suku bunga majemuk, maka penghitungan bunga yang akan kita terima biasanya mencakup modal awal tabungan atau investasi, ditambah dengan akumulasi bunga yang kamu dapatkan juga di setiap periodenya.

Cara menghitung bunga majemuk

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum membahas cara menghitung bunga majemuk, kita perlu memahami cara penghitungan bunga tunggal. Untuk menghitung bunga tunggal, maka jumlah pokok investasi atau pinjaman akan dikalikan dengan suku bunga yang berlaku.

Bunga = Jumlah pokok x Suku bunga

Dengan demikian, maka jumlah yang menjadi keuntungan pada bunga tunggal akan menyesuaikan dengan jumlah durasi pinjaman. Jadi, bunga akan dikalikan dengan waktu pinjaman atau investasi.

Bunga total = Jumlah pokok x Suku bunga x durasi pinjaman

Sementara, bunga majemuk akan didapatkan dengan dasar rumus yang sama. Bedanya, besaran bunganya akan ditambahkan berdasarkan durasi yang bertambah setiap waktunya. Maka dari itu, rumusnya adalah sebagai berikut:

Masa depan/total pengembalian investasi
= Modal awal x [((1+bunga)/jumlah periode bunga) dipangkatkan pangkat periode bunga x waktu]

Misalnya, kita menyetor US$1.000 ke rekening tabungan di bank dan membiarkannya selama 20 tahun. Bank membayar bunga 5 persen dan dihitung setiap tahun. Tanpa melakukan apapun, maka kita akan mendapat US$2.653,30 dalam 20 tahun.

Itu tadi sedikit ulasan mengenai bunga majemuk. Semoga mampu memberikan gambaran dan membantu pembaa lebih memahaminya.  

Faktor yang memengaruhi

ilustrasi uang koin kuno (unsplash.com/Rupixen)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bunga majemuk, dan memberikan keuntungan dari waktu ke waktu. Menurut investbro.id, bunga majemuk lebih umum digunakan daripada bunga tunggal.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat bunga majemuk lebih menguntungkan:

1. Frekuensi

Jumlah pembayaran bunga per tahun akan menentukan besarnya bunga majemuk. Bunga sering dibayarkan pada interval yang telah ditentukan, misalnya per tahun, enam bulan, triwulan atau sebulan.

Selain itu, jeda atau rentang itu pun bisa disusun per hari atau bahkan terus menerus. Konsepnya, semakin banyak periode, semakin besar nilai uang kita di masa depan.

2. Bunga

Suku bunga bisa berdampak signifikan. Misalnya, suku bunga tinggi akan berkontribusi lebih pada investasi daripada jika nilainya lebih rendah.

3. Rentang waktu

Bunga majemuk punya dampak yang tinggi pada horizon investasi yang panjang dan berlawanan dengan horizon investasi yang pendek.

4. Jumlah Pokok

Besarnya jumlah pokok yang diinvestasikan atau dipinjam juga mempengaruhi total bunga yang diperoleh. Semakin besar jumlah pokok, semakin banyak bunga yang akan dihasilkan.

Keuntungan dan kerugian

ilustrasi banyak uang (unsplash.com/ Shane)

Seperti halnya investasi, ada keuntungan maupun kerugian yang bisa kita dapatkan. Pertumbuhan modal atau investasi secara eksponensial dari waktu ke waktu merupakan keuntungan yang bisa kita dapatkan dari penerapan bunga majemuk.

Namun, bila kita menghadapi bunga majemuk dalam posisi sebagai peminjam, maka kerugiannya adalah beban bunga yang harus dibayarkan, baik dalam pinjaman bank atau investasi dari pihak luar. Oleh sebab itu, dalam kasus kartu kredit, pinjaman bisa jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah dana yang Anda pinjam di awal.

Untuk menghadapi hal ini, maka kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti jangka waktu pinjaman atau tipe investor dan pinjaman. Semakin konservatif tipe investornya, maka akan semakin mengkhawatirkan pinjaman yang ia beri pada kita, termasuk imbal hasil yang harus kita bayarkan.

Related Topics

Bunga Majemuk

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Inilah Orang Muda Berpengaruh pada Fortune Indonesia 40 Under 40: 2025
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 05 February 2025
GAPEKA 2025 Berlaku, Apa Saja yang Berubah?
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 04 February 2025