Jakarta, FORTUNE – Standard Chartered Indonesia gandeng PT DHL Supply Chain Indonesia sepakati kerja sama fasilitas pembiayaan berkelanjutan Sustainable Linked Trade Financing, bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di ekosistem DHL.
Head of Corporate & Investment Banking (CIB) Standard Chartered Indonesia, Prashant Hampihallikar, mengatakan bahwa supaya pembiayaan strategis ini dilakukan dengan faktur yang telah diverifikasi.
“Pinjaman ini memberikan kemudahan bagi pemasok UMKM PT DHL Supply Chain Indonesia untuk mengakses pembiayaan modal kerja yang menjadi sangat krusial bagi keberlanjutan usaha mereka,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (4/6).
Selain itu, fasilitas ini memberikan beberapa keuntungan lain dibandingkan alternatif pinjaman konvensional, termasuk pinjaman bebas agunan; penggunaan peringkat kredit PT DHL Supply Chain Indonesia sebagai anchor yang menghasilkan tawaran bunga lebih menarik bagi pemasok; dan kemudahan bagi pemasok untuk tidak perlu membuka rekening di Bank yang meminjamkan.
Prioritas
Hampihallikar menyadari bahwa industri UMKM penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Oleh karena itu, Standard Chartered berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan tersebut untuk meraih peluang pertumbuhan dan mewujudkan potensi penuh mereka.
Dengan fasilitas Sustainable Linked Trade Financing ini, UMKM yang terafiliasi dengan PT DHL Supply Chain Indonesia akan mendapatkan akses terhadap pilihan pembiayaan yang fleksibel, memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan modal kerja, berinvestasi untuk pengembangan usaha, dan menavigasi tantangan pasar dengan percaya diri.
“Di Standard Chartered, pemberian solusi pembiayaan berkelanjutan, dan upaya membantu klien kami untuk mencapai agenda keberlanjutan mereka, selalu menjadi prioritas utama kami,” kata Hampihallikar.
Dampak positif
Sementara itu, Chief Financial Officer (CFO) DHL Supply Chain Indonesia, Ike Siti Rukiyah, mengatakan bahwa kolaborasi ini akan memberdayakan UMKM Lokal, mendorong keberlanjutan, menciptakan dampak sosial yang positif.
“Kami berkomitmen untuk terus tumbuh sejalan dengan investasi kami di negara ini, guna menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para pelaku bisnis dalam negeri,” ujar Ike dalam keterangannya.
Menurutnya, pemberian insentif pada praktik bisnis berkelanjutan ini tidak hanya memfasilitasi pertumbuhan UMKM, namun juga mendorong dampak sosial yang positif di dalam ekosistem bisnis yang lebih luas.