Jakarta, FORTUNE – Platform perdagangan aset kripto, Tokocrypto kuasai 43 persen pangsa Pasar Kripto di Indonesia (data CoinmarketCap) pada 2023. Perusahaan juga mencatat 3,2 juta pengguna dan rerata transaksi harian mencapai US$30 juta atau sekitar Rp472,61 juta (kurs Rp15.753,71 per dolar AS).
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengatakan bahwa pencapaian ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air yang inklusif dan berkelanjutan. “Dengan langkah yang dilakukan Bappebti, serta dukungan penuh dari pemerintah, memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan industri kripto di Indonesia,” katanya dalam acara Crypto Outlook 2024, Rabu (31/1).
Seiring dengan capaian ini, Tokocrypto menargetkan pertumbuhan transaksi hingga tiga kali lipat tahun ini, mencapai transaksi sebesar US$12 miliar atau Rp189 triliun, dari total transaksi di tahun 2023 yang menyentuh angka US$4 miliar atau sekitar Rp63 triliun. "Katalisnya pasar kalau di kripto kan cycle, bisa bullish karena ada halving day,” katanya
Selain itu, Yudho juga menargetkan jumlah pelanggan Tokocrypto mampu mencapai 6 juta, tumbuh dari 2023 yang mencapai sekitar 3 juta pelanggan. Guna mencapai target tersebut, Yudho berharap situasi pasar kripto membaik dan terus meningkat. Di sisi lain, dukungan dari sisi regulasi juga amat dibutuhkan industri aset digital.
Perkembangan pasar kripto
Berdasarkan data Bappebti, terdapat sekitar 18,51 juta investor aset kripto di Indonesia, meningkat 9,8 persen sejak awal tahun. Walau tercatat penurunan transaksi secara tahunan dari Rp306,4 triliun pada 2022 menjadi Rp149,25 triliun, namun industri ini tetap menunjukkan potensi ekonomi yang kuat.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menargetkan pertumbuhan transaksi kripto d sepanjang 2024 akan meningkat sama seperti 2021 sebesar Rp859,4 triliun.
Hal ini juga didukung oleh momentum halving day yang terjadi dalam kurun waktu empat tahun sekali. “Transaksi kripto itu seperti kurva U, transaksi 2022 dan 2023 sudah turun, jadi 2024 seharusnya bisa naik,” katanya.
Indonesia mencatat pemulihan pasar kripto pada 2023 dengan total kapitalisasi pasar yang meningkat hingga 108 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh kemajuan signifikan di kuartal I dan IV, masing-masing sebesar 48,3 persen dan 54,4 persen.
Seperti diketahui, saat ini, pemerintah sedang menggodog transisi pengelolaan Aset Kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar pengelolaan dan pengawasan terhadap aset kripto dan perdagangan derivatif dapat terintegrasi dengan pengelolaan keuangan.