Jakarta, FORTUNE – Jawa Timur menjadi provinsi bernilai strategis bagi perekonomian nasional menyusul pesatnya pertumbuhan ekonomi dan nilai ekspornya, dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional 14,46 persen dan produk domestik regional bruto (PDRB) Pulau Jawa 25,07 persen.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 4,81 persen (YoY) pada triwulan I-2024, dan nilai ekspornya pada Maret 2024 naik 39,10 persen dibandingkan dengan Februari 2024 dengan total nilai US$2,51 miliar.
“Jawa Timur saat ini memiliki lebih dari 2.500 eksportir yang memasarkan produknya ke 200 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Singapura dan Tiongkok. Angka kontribusi ini tentu hasil kolaborasi solid antara kementerian, lembaga, pelaku usaha, serta seluruh elemen ekosistem ekspor Jawa Timur,” kata Chief of Region LPEI, Anton Herdianto, dalam pertemuan eksportir Jawa Timur pada acara "LPEI Export Forum 2024" di Surabaya (5/6), dikutip dari siaran pers (11/6).
Forum dengan tema “Bedah Pasar Ekspor Produk Unggulan Jawa Timur” tersebut diselenggarakan LPEI via kerja sama dengan DJPPR Kementerian Keuangan, Bea Cukai Jawa Timur, dan Disperindag Provinsi Jawa Timur.
LPEI Export Forum mendiskusikan berbagai isu yang berkenaan dengan ekspor, dengan fokus pada perkembangan dan prospek ekspor Jawa Timur ke depan.
Dalam forum tersebut, para peserta dibekali dengan berbagai edukasi dan informasi mengenai fasilitas dan dukungan dari LPEI dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI, Rini Satriani, menyatakan pertumbuhan ekspor Jawa Timur diperkirakan tetap stabil hingga 2025. Melemahnya ekspor ke negara-negara tradisional seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok, terkompensasi oleh kenaikan ekspor ke Asia Tenggara dan Timur Tengah.
“Beberapa negara dengan tren ekonomi yang baik membutuhkan produk-produk ekspor dari Jawa Timur yang sebelumnya mereka beli dari negara lain. Peningkatan akses pasar menjadi kunci, dan business matching dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan transaksi ekspor dari Jawa Timur,” ujar Rini.
Sebanyak 18 perusahaan dari berbagai sektor, seperti industri pengolahan kayu, pengolahan perikanan, industri makanan, pengolahan minyak kelapa, dan industri kopi, hadir sebagai tamu undangan dalam acara ini.