Apa saja Kebijakan The Fed? Ini Penjelasannya

Digunakan untuk mengatur kebijakan moneter

Apa saja Kebijakan The Fed? Ini Penjelasannya
ilustrasi the fed (wikimedia commons/AgnosticPreachersKid)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Sebagai Bank Sentral, Federal Reserve System atau The Fed berperan penting dalam membuat kebijakan moneter di Amerika Serikat. 

Sejumlah kebijakan tersebut juga dibuat untuk mengupayakan stabilitas ekonomi. 

Dalam mengatur kebijakan, Federal Open Market Committee (FOMC) atau Komite Pasar Terbuka Federal jadi badan yang ditugaskan untuk membuat kebijakan moneter Fed dan mengelola pasokan uang negara.

Penasaran apa saja kebijakan The Fed untuk menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Kebijakan suku bunga

Kebijakan moneter yang dilakukan The Fed biasanya bisa dilakukan untuk menjinakan gejolak perekonomian Amerika Serikat.  

Lantas, apa saja kebijakan The Fed untuk mengurangi dampak inflasi? Dalam upayanya, The Fed memiliki wewenang untuk menetapkan tingkat suku bunga pada jangka waktu tertentu.

Suku bunga ini juga menjadi salah satu alat kebijakan moneter bank sentral untuk menjaga ekonomi tetap stabil. Biasanya, kebijakan ini dikenal dengan sebutan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).

Ketika terjadi inflasi, The Fed akan meningkatkan suku bunga acuan untuk meminimalisir peredaran uang di masyarakat.

Jika ingin mendorong pertumbuhan ekonomi atau mengurangi angka pengangguran, bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan.

2. Operasi pasar terbuka

Dalam upaya mengatur pasokan uang beredar, kebijakan operasi pasar terbuka akan digunakan oleh The Fed. Operasi ini dilakukan dengan membeli atau menjual sekuritas pemerintah berupa surat berharga di pasar sekunder.

Operasi pasar terbuka juga menjadi salah satu alat utama Federal Reserve dalam melakukan kebijakan moneter. 

Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengendalikan likuiditas di pasar uang dan mempengaruhi tingkat suku bunga. Selain itu, operasi pasar terbuka biasanya digunakan untuk menjaga persediaan cadangan tetap tercukupi.

Untuk meningkatkan pasokan uang dan kredit, The Fed akan membeli sejumlah sekuritas pemerintah. Jika ingin mengurangi aliran peredaran uang, bank sentral akan menjual sekuritas tersebut kepada masyarakat.

3. Rasio cadangan wajib

Instrumen kebijakan moneter yang biasanya juga digunakan untuk mengendalikan jumlah uang beredar adalah reserve requirement ratio atau rasio cadangan wajib.

Kebijakan ini dilakukan dengan menyesuaikan jumlah dana cadangan simpanan pemerintah oleh bank sentral

Undang-Undang Federal Reserve memberikan wewenang pada bank sentral untuk menetapkan persyaratan cadangan dalam kisaran tertentu dalam penerapan kebijakan moneter.

Pada tahun 2020, dewan mengurangi rasio persyaratan cadangan menjadi nol persen yang berlaku efektif per tanggal 26 Maret 2020.

Kebijakan yang dilakukan The Fed ini menghilangkan persyaratan cadangan untuk semua lembaga penyimpanan di Amerika Serikat.

Persyaratan tersebut berlaku pada rekening transaksi, deposito berjangka nonpribadi, dan kewajiban Eurocurrency.

4. Jendela diskon

Jendela diskon atau discount window juga memainkan peran penting dalam mendukung penerapan kebijakan moneter yang efektif dan stabilitas sistem perbankan.

Lewat kebijakan ini, lembaga penyimpanan dan lembaga bank asing di Amerika Serikat memungkinkan untuk meminjam dana dari The Fed.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan catatan sudah melaksanakan perjanjian hukum dan menjaminkan agunan. 

Lembaga keuangan tersebut bisa mengelola risiko likuiditas lebih efisien dengan menyediakan akses yang mudah pada pendanaan.

Kebijakan ini juga membantu menetapkan batas atas tingkat dana federal karena bank tidak mungkin meminjam dengan suku bunga yang lebih tinggi dari tingkat diskonto.

Maka dari itu, kebijakan ini mendukung kelancaran aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis.

5. Fasilitas deposito berjangka

Sebagai alat penting dalam penerapan kebijakan moneter, deposito berjangka memfasilitasi penyediaan alat tambahan yang memungkinkan The Fed mengelola jumlah agregat saldo cadangan yang dimiliki oleh lembaga penyimpanan.

Sesuai namanya, bank sentral akan menawarkan deposito berjangka lewat fasilitas ini. Setiap lembaga keuangan yang memenuhi syarat untuk menerima pendapatan atas saldo dapat berpartisipasi dalam program ini,

Pada pelaksanaanya, kebijakan ini membantu untuk mengendalikan suku bunga dana federal dan menggerakkannya ke kisaran target yang telah ditetapkan oleh FOMC.

6. Penyediaan fasilitas likuiditas bank sentral

Federal Reserve System juga menyediakan fasilitas untuk membantu pendanaan perbankan. Kira-kira, apa saja kebijakan THe Fed yang dikeluarkan untuk pendanaan tersebut?

Jawabannya adalah central bank liquidity swaps atau penyediaan fasilitas likuiditas bank sentral. Beberapa perbankan mempertahankan pengaturan likuiditas dolar AS untuk meningkatkan penyediaannya.

Sejumlah perbankan, seperti The Bank of Canada, the Bank of England, the Bank of Japan, the European Central Bank, Federal Reserve, dan Swiss National Bank.

Fasilitas ini berfungsi sebagai penyangga likuiditas dan meredakan ketegangan di pasar pendanaan global. 

Dengan begitu, kebijakan ini berpesan dalam meminimalisir dampak ketegangan tersebut pada pasokan kredit rumah tangga dan bisnis, baik di dalam atau luar negeri

Demikian penjelasan mengenai apa saja kebijakan The Fed dalam mengatur kebijakan moneter di Amerika Serikat. Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%