8 Kekurangan Penggunaan Paylater yang Wajib Diketahui

Kenali dampak negatifnya

8 Kekurangan Penggunaan Paylater yang Wajib Diketahui
ilustrasi berbelanja dengan paylater (unsplash.com/freestocks)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Tren buy now, pay later menjamur di kalangan konsumen, terutama dalam belanja online. Ada banyak marketplace yang menawarkan layanan Paylater bagi penggunanya.

Selain mudah digunakan, seringkali konsumen lebih memilih memakai paylater karena tawarkan diskon khusus. Tidak heran, tren satu ini langsung mengambil hati konsumen.

Di balik kemudahan yang ditawarkan, sistem paylater ini ternyata memiliki dampak negatif yang bisa memengaruhi kondisi finansial. Salah satunya beban utang karena cicilan yang menumpuk.

Agar tidak membebankan kesehatan finansial Anda, berikut beberapa kekurangan penggunaan paylater yang penting diketahui.

1. Risiko keterlambatan pembayaran

Ketika menggunakan sistem pay later, Anda tidak perlu membayar produk dengan harga penuh di awal. Dalam sistem ini, Anda bisa mencicil pembayaran dengan jangka waktu tertentu yang dipilih. 

Namun, sistem jangka waktu ini menjadi kekurangan penggunaan paylater yang bisa merugikan. Hal tersebut bisa terjadi apabila Anda tidak membayar tagihan secara tepat waktu atau saat jatuh tempo.

Keterlambatan pembayaran seringkali terjadi pada pengguna paylater karena kelalaian atau belum memiliki dana untuk membayar cicilan. Akibatnya, Anda perlu membayar denda karena tidak membayar tagihan sesuai perjanjian.

Artinya, ada biaya tambahan yang dibebankan kepada konsumen sebagai akibat keterlambatan pembayaran. Jika tidak segera dilunasi, risiko denda bertambah tidak dapat dipungkiri.

2. Beban biaya dan bunga tambahan

Ketika Anda memilih untuk membayar dengan paylater, Anda akan menemukan berbagai tawarkan cicilan dengan bunga rendah atau bahkan tanpa bunga.

Hal tersebut tentu sangat menguntungkan karena menghemat pengeluaran setiap bulannya.

Meskipun begitu, beberapa penyedia layanan memiliki bunga yang perlu dibayar setiap bulan ketika pembayaran cicilan.

Pengguna mungkin tidak sadar adanya bunga atau biaya tambahan yang mengikutinya karena tergoda dengan promo atau harga yang dilihat lebih terjangkau dengan sistem cicilan.

Jika Anda tidak jeli melihat jumlah bunga dan biaya tambahan lainnya, pengeluaran bisa membengkak setiap bulan.

3. Konsumtif dan kecanduan belanja

Salah satu kekurangan penggunaan paylater, yaitu risiko bersikap konsumtif. Sistem paylater tentu membawa kemudahan dalam sistem pembayaran.

Hal ini bisa membuat tingkat pembelian seseorang bisa meningkat. Namun, kondisi tersebut bisa menjadi masalah besar karena bisa mengakibatkan kecanduan belanja.

Hobi berbelanja bisa merugikan seseorang apabila tidak membatasi pengeluaran dengan baik.

Tidak sedikit, konsumen yang menggunakan sistem paylater menjadi ketagihan untuk berbelanja setiap bulan. Bahkan, seseorang bisa mengambil keputusan impulsif untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan.

Pada akhirnya kebiasaan buruk tersebut akan membawa kondisi pengeluaran membesar apabila tidak diimbangi dengan pemasukan yang lancar.

4. Menimbulkan beban utang

Dengan sistem paylater, Anda tidak perlu membayar biaya yang besar di awal. Metode pembayaran tersebut memungkinkan konsumen untuk mencicilnya dalam jangka waktu tertentu.

Di balik keuntungan yang didapatkan, metode satu ini akan membuat utang menjadi lebih banyak. Kebiasaan berbelanja setiap bulan bisa mengakibatkan tagihan akan menjadi menumpuk di akhir bulan tanpa disadari.

Maka dari itu, setiap ingin membeli barang, pengguna harus kembali mempertimbangkan beban utang yang perlu dilunasi.

5. Skor kredit bisa memburuk

Kalau Anda sering terlambat membayar cicilan ditambah penumpukan utang, hal ini bisa berdampak buruk pada skor kredit yang dimiliki. 

Skor kredit merupakan nilai yang menunjukan kemampuan seseorang dalam membayar cicilan dan mengelola utang. Jika skor kredit rendah, bisa menjadi masalah di masa mendatang.

Pengajuan kredit bisa ditolak oleh lembaga keuangan karena skor kredit yang rendah, sehingga mengurungkan niat kreditur untuk memberikan pinjaman.

6. Risiko kredit macet

Skor kredit yang kian memburuk bisa membawa risiko kredit macet. Kondisi tersebut menandakan bahwa seseorang sudah tidak mampu melunasi cicilan yang harus dibayarkan.

Kekurangan penggunaan paylater ini harus diwaspadai karena berdampak siginifikat pada kondisi finansial. Jika tidak segera dibayar atau dilunasi, ada berbagai saksi yang bisa dibebankan pada pemakai.

Mulai dari denda, pembatasan fitur, hingga penonaktifkan layanan untuk sementara waktu oleh pihak penyedia layanan paylater.

7. Tidak ada dana yang ditabung

Beban utang dan pengeluaran yang membengkak mengakibatkan seseorang tidak ada dana yang ditabung. Pemasukan yang didapatkan akan digunakan untuk melunasi utang yang menumpuk.

Tanpa tabungan yang cukup, seseorang mungkin harus terpaksa bekerja lebih lama atau mengalami penurunan standar hidup di masa mendatang. 

Selain itu, tujuan finansial jangka panjang sulit untuk didapatkan karena beban utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu tertentu.

Ketika terjadi kondisi tidak terduga, Anda tidak mempunyai dana darurat untuk menutupi biaya tersebut. Pada akhirnya, Anda harus menambah utang dari pinjaman.

8. Aksi kejahatan

Kekurangan penggunaan paylater berikutnya yang bisa terjadi adalah mendorong seseorang untuk melakukan aksi kejahatan. Kondisi mental yang tidak stabil akibat finansial memburuk dapat mengakibatkan seseorang mengambil keputusan yang membahayakan.

Dalam beberapa kasus, tindakan pencurian atau perampokan dilakukan oleh pelaku akibat beban utang dari paylater. 

Itu dia beberapa kekurangan penggunaan paylater yang bisa Anda rasakan sebagai konsumen apabila tidak bijak dalam mengaturnya. Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Kurs Rupiah terhadap Dolar Hari Ini, 7 Oktober 2024: Melemah 0,92%
Riset: Gaji Pekerja Startup di Indonesia Menurun Tajam Sepanjang 2023
Jokowi: Deflasi dan Inflasi Harus Tetap Seimbang dan Terkendali
OJK Ungkap 5 Modus Kejahatan yang Bisa Kuras Isi Saldo M-Banking
5 Provinsi Pengguna Judol Terbanyak di Indonesia, Mana Saja?
Saham Teraktif Pagi Ini, 07 Oct 2024