Pendapatan Per Kapita adalah Rata-Rata Penghasilan

Indikator kesejahteraan masyarakat

Pendapatan Per Kapita adalah Rata-Rata Penghasilan
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Dalam konteks ekonomi nasional, ada banyak instrumen yang dipakai untuk mengukur tingkat kesejahteraan dan produktivitas masyarakat. Salah satunya adalah Pendapatan per kapita.

Sederhananya, pendapatan per kapita adalah rata-rata pemasukan yang diterima masyarakat dalam suatu negara. Data yang diperoleh tersebut dapat menggambarkan kondisi dan aktivitas ekonomi.

Bahkan, hasilnya banyak dijadikan sebagai penentu kelas suatu negara dalam ranah ekonomi internasional.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai peran pendapatan per kapita dalam analisis perekonomian negara? Berikut ulasannya yang menarik untuk diketahui. 

Pengertian pendapatan per kapita

Istilah pendapatan per kapita mungkin familier di kalangan masyarakat, terutama praktisi ekonomi. Pendapatan per kapita erat kaitanya dengan kondisi perekonomian di sebuah negara.

Lalu, apa itu pendapatan per kapita? Dilansir Investopedia, pendapatan per kapita adalah ukuran jumlah uang yang didapatkan setiap individu di sebuah negara atau wilayah geografis.

Data tersebut biasanya dipakai untuk menentukan rata-rata pendapatan per orang di sebuah kawasan tertentu. Selain itu, hasilnya dijadikan bahan evaluasi standar hidup dan kualitas hidup masyarakatnya.

Artinya, pendapatan per kapita bisa dipahami sebagai pendapatan rata-rata penduduk yang dijadikan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat.

Makin tinggi nilai yang diperoleh oleh sebuah negara, kondisi ekonomi di sana tergolong makmur. 

Komponen pendapatan per kapita

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pendapatan per kapita melibatkan dua aspek penting dalam perhitungannya. Berikut penjelasan setiap komponen dalam pendapatan per kapita.

1. Jumlah penduduk

Dalam proses perhitungannya, jumlah penduduk merupakan salah satu aspek penting. Perbandingan pendapatan per kapita dengan jumlah masyarakat biasanya berbanding terbaik.

Jika jumlah masyarakat tinggi, nilai pendapatan per kapitanya bisa rendah. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.

2. Pendapatan nasional 

Selain total masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan tertentu, terdapat komponen pendapatan nasional. 

Aspek satu ini merujuk pada jumlah penghasilan negara atau kawasan tertentu dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.

Berbeda dengan komponen sebelumnya, nilai pendapatan nasional dan pendapatan per kapita sebanding. Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional, nilai pendapatan per kapitanya besar. Begitu juga sebaliknya.

Fungsi pendapatan per kapita

Mengingat pendapatan per kapita adalah salah alat pengukur tingkat ekonomi, terdapat sejumlah fungsi pendapatan per kapita dalam sebuah negara. Berikut beberapa fungsinya.

1. Indikator kesejahteraan masyarakat

Lewat perhitungan untuk memperoleh rata-rata penghasilan masyarakat, tingkat kesejahteraan masyarakat bisa terlihat.

Jika ingin melihat kemakmuran pada sebuah negara tertentu, Anda bisa melihat nilai pendapatan per kapita terbaru.

2. Dasar pengambilan keputusan

Bagi pemerintah atau lembaga keuangan, fungsi perhitungan pendapatan per kapita adalah sebagai acuan pengambilan keputusan.

Nilai tersebut termasuk salah satu data yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi perekonomian.

Dengan begitu, pemerintah bisa merancang kebijakan ekonomi yang lebih baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Menggambarkan kondisi ekonomi dalam periode tertentu

Fungsi berikutnya adalah mencerminkan kondisi ekonomi masyarakat dan negara dalam periode tertentu. Adanya pendapatan per kapita, pemerintah atau instansi lain mampu menilai aktivitas ekonomi yang telah dilakukan.

Dari sana, kekuatan dan kelemahan ekonomi bisa terlihat dan dijadikan bahan analisis kondisi ekonomi.

Pengelompokan negara berdasarkan pendapatan per kapita

Sebagai tolak ukur kemakmuran negara, PDB per kapita seringkali dijadikan indikator menentukan klasifikasi negara sesuai dengan kondisi ekonominya. Dilansir dari situs World Bank, berikut klasifikasi negara berdasarkan pendapatan per kapitanya.

1. Negara berpendapatan tinggi

Sebuah negara dapat dikatakan berpenghasilan tinggi apabila nilai pendapatan per kapitanya lebih dari 14.005 dolar AS pada tahun 2023. Contoh negaranya seperti, Amerika Serikat, Australia, Spanyol, dan Prancis.

2. Negara berpendapatan menengah ke atas

Untuk negara dengan pendapatan menengah ke atas, nilai pendapatan per kapitanya mulai dari 4.516 dolar AS hingga 14.005 dolar AS. Negara yang masuk kategori ini di antaranya, yaitu Rumania, Turki, China, dan Argentina.

3. Negara berpendapatan menengah ke bawah

Negara dengan nilai pendapatan per kapita dari 1,146 dolar AS hingga 4.515 dolar AS masuk ke dalam klasifikasi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Contoh negaranya, seperti India, Mesir, dan Zambia. 

4. Negara berpendapatan rendah

Terakhir, ada kategori negara berpendapatan rendah yang memiliki pendapatan per kapita 1.145 dolar AS ke bawah. Contohnya, Kongo, Nigeria, Somalian, dan beberapa daerah konflik lainnya.

Cara menghitung

Untuk memperoleh hasil rata-rata pendapatan, pendapatan per kapita dihitung dengan membagi pendapatan nasional dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah penduduk.

Adapun rumusnya, yaitu sebagai berikut:

Pendapatan per kapita = Pendapatan nasional : Jumlah penduduk

Sebagai contoh, sebuah kawasan tertentu berhasil memperoleh pendapatan nasional sebesar Rp500 miliar dalam satu tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 100 ribu jiwa.

Pendapatan per kapita = Rp500 miliar : 100 ribu orang

= Rp5 juta

Jadi, pendapatan per kapita daerah tersebut sebesar Rp5 juta.

Demikian ulasan mengenai pendapatan per kapita adalah salah satu tolak ukur untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat di sebuah negara. Semoga bermanfaat!

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif