7 Tips Menghindari Impulsive Buying untuk Finansial Lebih Sehat

Bagaimana cara mencegah impulsive buying?

7 Tips Menghindari Impulsive Buying untuk Finansial Lebih Sehat
ilustrasi belanja (unsplash.com/freestocks)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Apakah Anda termasuk orang yang suka berbelanja secara impulsif atau impulsive buying? Berhati-hatilah karena pola belanja seperti ini berisiko mengancam kesehatan finansial.

Impulsive buying adalah keinginan untuk membeli sesuatu secara tiba-tiba tanpa melalui pertimbangan dan berpikir panjang. Dengan kata lain, keputusan belanja impulsif lebih menggunakan emosi perasaan ketimbang logika.

Kebiasaan tersebut juga membuat seseorang cenderung membeli produk sesuai keinginan bukan berdasar kebutuhan. 

Agar tidak terjebak impulsive buying dan mengancam kesehatan finansial, kenali faktor penyebab dan cara mencegahnya berikut ini

Indikator Impulsive Buying

Melansir laman OCBC NISP, impulsive buying adalah perilaku berbelanja yang menggunakan emosi perasaan daripada logika. Impulsive buying juga dipengaruhi strategi pemasaran dari penjual, seperti promo, diskon, cashback, dan sebagainya.

Namun, tidak semua kegiatan berbelanja dalam jumlah banyak dapat dikategorikan sebagai belanja impulsif. Berikut ini indikator impulsive buying yang harus disadari untuk menjadi pertimbangan sebelum berbelanja. 

  1. Mencari kepuasan instan
  2. Membeli barang tanpa berpikir dua kali
  3. Belanja berlebihan dengan dalih self-reward
  4. Menjadikan window shopping sebagai penghilang stres
  5. Suka membeli barang sesuai tren terbaru
  6. Gampang tergoda promo dan diskon

Faktanya, belanja impulsif membawa dampak negatif bagi pelakunya, sebab kebiasaan ini cenderung membeli produk sesuai keinginan bukan berdasar kebutuhan. Dengan mengenali indikator impulsive buying, maka perilaku berbelanja bisa dikendalikan dan Anda mudah merencanakan kebutuhan finansial jangka panjang.

Tips mencegah Impulsive Buying

Impulsive buying adalah salah satu pemicu masalah finansial serius dalam kehidupan. Perilaku ini dapat menyebabkan pemborosan, penumpukan barang, rentan terjebak kartu kredit yang banyak, bahkan menambah utang.

Berikut beberapa tips pencegahan agar terhindar dari sindrom belanja impulsif.

  1. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan
  2. Susun skala prioritas barang sebelum membeli
  3. Hindari terlalu banyak aplikasi marketplace di ponsel
  4. Batasi penggunaan kartu kredit dan pembayaran online
  5. Menahan diri menggunakan paylater
  6. Jangan terjebak promo dan marketing psikologis
  7. Tetapkan batas saat melakukan self-reward

Demikian pembahasan mengenai impulsive buying, indikator, dan cara pencegahannya. Perlu diingat bahwa dampak negatif dari impulsive buying adalah Anda menjadi susah merencanakan keuangan dan berbahaya bagi keamanan finansial Anda.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina