Bank Saqu Dorong Pengguna Qris & Solopreneur di JakCloth Ramadan 2024

Mendukung program QRIS dan BI Fast dari BI.

Bank Saqu Dorong Pengguna Qris & Solopreneur di JakCloth Ramadan 2024
Dok. Bank Saqu
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta, turut mendukung program Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan melalui partisipasi di Jakcloth Ramadan 2024.

Salah satu bazaar fesyen dan produk UMKM terbesar di Indonesia ini berlangsung di 14 kota besar, termasuk Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta, JakCloth akan diadakan selama 9 hari pada 29 Maret 2024 hingga 7 April 2024 di JCC Senayan, Jakarta. Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST.

Finance Director PT Bank Jasa Jakarta, Leka Madiadipoera, mengatakan Bank Saqu mendukung program Bank Indonesia dalam mendorong penggunaan QRIS dan BI FAST melalui Jakcloth Ramadan 2024.

"Kami percaya bahwa digitalisasi ekonomi dan keuangan dapat membantu UMKM dan solopreneur di Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan daya saing mereka. Melalui kolaborasi ini, Bank Saqu juga ingin mengajak pelaku usaha solopreneur dan para nasabah untuk mudah dalam bertransaksi dan mengatur keuangan lewat fitur QRIS," ujarnya.

Pentingnya digitalisasi sistem pembayaran

Pentingnya transformasi digitalisasi sistem pembayaran juga disampaikan oleh Arlyana Abubakar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta dalam acara Program Nyook Pake QRIS di JakCloth Ramadan 2024. Menurutnya, inisiatif PT YUKK Kreasi Indonesia dan Bank Saqu by PT Bank Jasa Jakarta dalam memperluas akseptansi QRIS.

"Sebanyak 300 tenant UMKM di Jakcloth Ramadan 2024 menggunakan penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran kekinian,"  ujarnya.

Tenant terdiri dari clothing, Sepatu, Sandal dan F&B. Kegiatan Jakcloth tersebut tentunya sejalan dengan semangat Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan mendukung rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) di wilayah DKI Jakarta yang bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi, mempercepat keuangan inklusif, dan meningkatkan daya saing UMKM.

Dalam kesempatan yang sama, Bank Saqu menerima apresiasi perluasan penggunaan QRIS di wilayah DKI Jakarta dari Bank Indonesia. 

"Hal ini membuktikan komitmen kuat Bank Saqu dalam mendukung penggunaan QRIS yang dapat memudahkan solopreneur maupun nasabah dalam melakukan transaksi dan pengelolaan finansial mereka," ujar Leka.

Fokus investasi digital untuk mendukung solopreneur

Leka mengatakan, Bank Saqu saat ini fokus pada investasi digital, sehingga akan terus mengembangkan lebih banyak fitur untuk mendukung para solopreneur di Indonesia. 

Sebagai bentuk dukungan terhadap solopreneur dan UMKM, Bank Saqu memberikan berbagai penawaran menarik bagi pengunjung JakCloth Ramadan 2024 di Jakarta, antara lain cashbback dan untuk setiap transaksi menggunakan aplikasi Bank Saqu di seluruh tenant JakCloth Ramadan 2024. Ada pula multiple giveaways berupa smartphone dan kendaraan bermotor.

Leka mengatakan, ke depannya Bank Saqu akan terus fokus meningkatkan layanan, memperluas program dan fitur untuk menjangkau lebih banyak lagi nasabah di seluruh Indonesia. Saat ini jumlah nasabah Bank Saqu sebanyak 500.000 sejak peluncurannya empat bulan lalu.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil