Jakarta, FORTUNE - Apakah Anda sudah memahami tentang pentingnya cek kesehatan keuangan? Dan mengapa setiap individu. Perlu melakukannya?
Demi masa depan finansial yang terjamin, tentu Anda perlu mengetahui apakah kondisi finansial saat ini sudah seimbang atau belum. Dalam artian, kondisi finansial yang sehat adalah ketika jumlah aset tetap Anda lebih banyak daripada utang.
Dengan rutin melakukan cek kesehatan keuangan, segala risiko dan kemungkinan buruk dapat dihindari dan Anda bisa mengatur ulang finansial sejak dini.
Lalu, bagaimana cara mudah dalam mengecek kesehatan keuangan? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Apa pentingnya rutin cek kesehatan keuangan?
Banyak orang terkadang lupa untuk meninjau keputusan-keputusan terkait pengelolaan keuangan. Ada pula yang terlena karena menilai bahwa telah memiliki siklus finansial yang ideal.
Namun, amat disayangkan jika tidak melakukan cek kesehatan keuangan secara rutin. Sebab kondisi keuangan tentu memengaruhi segala aspek dalam kehidupan.
Melansir laman OCBC NISP, kesehatan keuangan adalah kondisi di mana seseorang mampu mengelola pendapatannya dengan baik dan mempunyai aset yang lebih besar daripada utang miliknya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui atau sekadar melakukan cek kesehatan keuangan untuk memastikan kondisi finansial Anda. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui kondisi finansial saat ini dan melakukan perencanaan yang lebih matang.
Manfaat cek kesehatan keuangan
Melakukan financial check up secara rutin dapat memberikan manfaat berikut ini untuk kesehatan keuangan Anda.
- Mengetahui pengeluaran secara detail dan meninjau ulang apakah dana yang dikeluarkan sudah efektif atau belum.
- Mempermudah Anda untuk membuat strategi meraih tujuan finansial.
- Perhitungan secara berkala terkait pengeluaran akan membuat Anda menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan dan membatasi tindakan belanja impulsif.
- Melakukan financial check-up akan membantu Anda dalam pengelolaan dana darurat secara lebih bijak.
Dalam melakukan financial check-up, Anda perlu mengidentifikasi dari mana saja sumber pendapatan, seperti gaji, bonus, insentif, dan hasil usaha bila ada. DAlam melakukan cek kesehatan keuangan, Anda tidak harus untuk membayar jasa financial advisor atau penasihat keuangan lainnya karena Anda bisa melakukannya sendiri.
Mengutip The Balance, proses mengecek kesehatan keuangan menjadi waktu terbaik untuk mengetahui kondisi finansial selama 12 bulan terakhir.
Beberapa hal yang perlu Anda periksa ketika melakukan pemeriksaan keuangan, antara lain utang, harta, rasio aset lancar, cash flow, investasi, dan rasio menabung. Selain itu, Anda perlu memastikan bahwa dana darurat masih aman.
Mengutip Investopedia, langkah financial check-up setidaknya dilakukan setahun sekali atau setelah kejadian yang besar, seperti menikah atau melahirkan.
Indikator cek kesehatan keuangan
Mengutip laman OCBC NISP, ada beberapa indikator yang menjadi acuan cara cek kesehatan keuangan, di antaranya:
1. Tabungan
Indikator yang pertama untuk cara cek kesehatan keuangan, yaitu jumlah tabungan dari sebagian penghasilan untuk investasi atau mencukupi kebutuhan di masa depan.
Adapun cara menghitung rasio tabungan bisa dilakukan dengan rumus berikut:
- Rasio tabungan = (Total tabungan tahunan/Jumlah pendapatan tahunan) x 100%
Jika rasio tabungan bisa mencapai 20% dari pendapatan, maka bisa dikatakan kondisi finansial Anda termasuk cukup sehat.
Namun, apabila Anda belum mampu mencapai angka ideal, mulai dengan menyisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan.
2. Dana Darurat
Dana darurat atau likuiditas adalah kemampuan sebuah aset untuk bisa diubah secara cepat menjadi uang tunai. Ini menjadi indikator kedua sebagai cara cek kesehatan keuangan
Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa mudah Anda mendapatkan uang tunai ketika berada dalam kondisi darurat.
Adapun rumus menghitung rasio likuiditas, yaitu:
- Rasio likuiditas + Total kas atau aset setara kas / Jumlah pengeluaran setiap bulan
Aset setara kas biasanya berupa tabungan di bank, emas, deposito, obligasi jangka pendek, reksa dana, dan sebagainya.
Kondisi kesehatan keuangan yang ideal adalah ketika rasio likuiditas Anda minimal bisa mencukupi kebutuhan pokok selama 3-6 bulan.
3. Jumlah Utang
Rasio utang adalah indikator untuk mengetahui bagaimana kemampuan Anda dalam membayar cicilan atau pinjaman.
Adapun rumus untuk menentukan rasio utang yaitu:
- Rasio utang sehat = (Total cicilan per tahun atau per bulan / Pendapatan per tahun atau per bulan) x 100%
Rasio utang yang sehat idealnya tidak lebih dari 35% dari jumlah pendapatan Anda.
Apabila lebih dari nilai tersebut, usahakan untuk menurunkan beban pinjaman agar kondisi keuangan tetap sehat.
4. Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah indikator untuk mengukur risiko kebangkrutan yang mungkin bisa Anda alami.
Cara mengukur rasio solvabilitas yaitu:
- Rasio solvabilitas = (Total kekayaan bersih / Jumlah aset) x 100%
Angka rasio solvabilitas yang ideal adalah 50%, sehingga jika mengalami kebangkrutan, Anda masih bisa bertahan meski nilai aset jatuh mencapai 57%.
5. Pertumbuhan Pendapatan
Indikator yang terakhir sebagai pedoman cara cek kesehatan keuangan adalah rasio untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan pendapatan setiap tahunnya.
Banyak yang beranggapan bahwa kenaikan gaji setara dengan peningkatan pendapatan. Padahal, hal tersebut belum tentu.
Untuk memastikannya, Anda perlu mengetahui secara lebih detail melalui rumus berikut.
- Pertumbuhan pendapatan = ((Pendapatan tahun ini - Pendapatan tahun lalu) / Pendapatan tahun lalu) - Laju inflasi
Demikian informasi seputar cara cek kesehatan keuangan, manfaat, serta tips dan cara mengecek berdasarkan indikator keuangan. Dengan rutin melakukan cek kesehatan keuangan akan membuat Anda menjadi lebih bijak dalam merencanakan masa depan.