Mengenal Advance Payment, Mekanisme dan Untung Ruginya

Advance payment jadi metode pembayaran ekspor impor.

Mengenal Advance Payment, Mekanisme dan Untung Ruginya
ilustrasi ekspor dan impor (pexels.com/Kai Pilger)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pernahkah Anda mendengar istilah advance payment? Istilah ini lekat dengan dunia ekspor impor. Melansir laman OCBC NISP, advance payment adalah salah satu metode pembayaran terbaik untuk ekspor impor, sebab metode ini menguntungkan bagi eksportir.

Dengan adanya advance payment, produksi barang bisa lebih lancar karena bahan bakunya telah melalui pembayaran di muka oleh pemesan barang (importir) kepada pembuat barang (eksportir), dengan pembayaran penuh atau kurang dari itu.

Walaupun menguntungkan, transaksi dengan metode ini memiliki risiko tinggi, terutama dari sisi importir. Oleh sebab itulah, transaksi advance payment membutuhkan surat kontrak atau biasa disebut advance payment bond. Ada pihak-pihak yang wajib menandatangani advance payment bond, yakni importir, eksportir, dan pihak in-between transaksi (seperti pengirim, pengurus kepabeanan, dan sebagainya).

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai advance payment, simak pembahasan berikut terkait seluk beluk metode pembayaran ini.

Mekanisme transaksi advance payment

Mekanisme advance payment wajib dipahami bagi Anda yang ingin berbisnis dan melakukan pembayaran berskala internasional. Apabila  Anda seorang importir, Anda perlu memahami advance payment agar tidak mengalami kerugian besar di kemudian hari. Sebaliknya, jika Anda jadi eksportir, Anda dapat memanfaatkan peluang advance payment untuk sokongan modal produksi.

Mekanisme transaksi advance payment memiliki berbagai tahapan.  Pertama, importir akan menghubungi eksportir guna mengajukan advance payment untuk barang pesanan. Jika Anda seorang eksportir, Anda juga bisa mengajukan ini kepada importir.

Apabila terjadi kesepakatan kesepakatan, maka notaris lokal aklan ditunjuk oleh importir. Notaris akan menghubungi eksportir, mengurus administrasi impor, menghitung total pembayaran, dan menyusun advance payment bond

Tahapan berikutnya dilakukan apabila advance payment bond telah tersusun.  Dalam tahap ini notaris lokal akan meminta eksportir menandatangani perjanjian di atas materai. Advance payment bond yang sudah ditandatangani kemudian diteruskan ke pihak importir. Setelah advance payment bond diterima, maka importir akan mencairkan pembayaran sesuai nominal tertera dalam surat kontrak tersebut.

Tahapan terakhir yakni eksportir wajib menyelesaikan produksi sesuai advance payment bond. Apabila tidak dipenuhi maka perjanjian bisa batal dan eksportir wajib mengembalikan pembayaran.

Kelebihan dan kekurangan advance payment

  • Eksportir mendapat modal lebih dulu

Keuntungan pertama dan utama dari advance payment adalah eksportir mendapat modal lebih dulu. Modal di awal ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan operasional bisnis. 

  • Barang terjamin tidak akan mengalami refund

Keunggulan berikutny dari advance payment adalah barang terjamin tidak akan mengalami refund atau pengembalian. Sebab importir akan kesulitan melakukan refund barang karena pembayaran sudah dilakukan di awal. Hal ini menguntungkan bagi eksportir, tapi tidak bagi importir barang.

  • Tidak perlu repot membayar berbagai biaya

Keuntungan advance payment bagi importir adalah tidak perlu kesulitan membayar berbagai biaya tambahan, seperti biaya pabean, pengiriman, sampai pajak. Seluruh biaya impor akan dimasukkan dalam kesepakatan advance payment bond.

Di balik keuntunganya, ada kekurangan dari advance payment, yakni memerlukan advance payment bond. Apabila Anda menjadi importir, Anda perlu bekerja sama dengan partner legal di negara asal impor untuk mengurus surat kesepakatan tersebut. Tak hanya itu, importir menjadi satu-satunya pihak penerima beban risiko, apalagi jika importir tidak mengetahui profil dan rekam jejak eksportir sebelumnya. Jika mengalami kerugian atau barang tak sesuai pesanan, importir juga akan kesulitan mengajukan klaim sebab mengirimnya kembali ke negara asal juga membutuhkan biaya.

Demikian penjelasan menganai advance payment dan seluk beluknya. Semoga bermanfaat untuk Anda.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi