Penjual Perlu Tahu, Ini 4 Tips Aman Bertransaksi COD Saat Harbolnas

Cara aman bertransaksi COD dan menguntungkan.

Penjual Perlu Tahu, Ini 4 Tips Aman Bertransaksi COD Saat Harbolnas
ilustrasi pengiriman paket (unsplash.com/rosebox)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Metode pembayaran Cash on Delivery (COD) masih menjadi pilihan banyak masyarakat. Lalu, bagaimana cara aman bertransaksi COD? 

Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 83,11 persen transaksi di e-commerce menggunakan metode Cash on Delivery (COD). Angka ini menunjukkan tingginya minat konsumen terhadap pembelian barang melalui e-commerce dengan menggunakan metode COD. Metode pembayaran ini juga masih dianggap lebih praktis karena dapat mengurangi risiko penipuan. 

Menurut data internal Ninja Xpress, lebih dari 50 persen shipper Ninja Xpress melalui aplikasi Ninja Biz turut memanfaatkan fasilitas COD dalam proses jual beli mereka. Hanya saja, berbeda dengan konsumen, para pelaku UKM sering kali menghadapi beberapa risiko yang perlu diwaspadai untuk mengantisipasi kemungkinan masalah dan meminimalisasi kerugian yang dihadapi penjual ketika mengaktifkan metode pembayaran COD.

Salah satu momen yang sangat ditunggu dan disambut secara antusias dengan jumlah transaksi lebih banyak dibandingkan hari biasa adalah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). 

Agar aman bertransaksi COD saat Harbolnas dan agar metode pembayaran COD bisa meningkatkan penjualan bagi seller, Oky Andries, seorang marketing expert bersama Ninja Xpress membagikan tips aman dan anti-kerugian dalam menerapkan sistem COD.

1. Mengatasi kendala tidak terduga

Agar aman bertransaksi COD maka peru mengatasi kendala tidak terduga. Salah satu kendala dalam proses pengiriman paket dengan metode COD adalah penerima paket tidak berada di rumah, alamat yang tidak dapat ditemukan, atau konsumen menggunakan alamat palsu yang terindikasi sebagai orderan fiktif.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, para pelaku UKM perlu melakukan konfirmasi ulang sebelum proses pengiriman agar Anda dan pihak pengiriman dapat menghindari kerugian waktu yang tidak perlu. Selain itu, hal ini juga dapat mencegah biaya pengiriman balik yang mungkin dikenakan jika konsumen tidak menerima paket.

2. Periksa riwayat pembeli

Perlu dipahami bahwa masih ada konsumen yang belum mengerti prosedur COD yang mengharuskan pembayaran barang sebelum paket dibuka. Terkadang, konsumen membuka paket sebelum membayar dan kemudian mengajukan komplain jika barang tidak sesuai. Namun, dalam beberapa kasus, konsumen memang membuka paket sebelum membayar dan menolak menerima pesanan tersebut.

Selain itu, metode COD memungkinkan pembelian tanpa konfirmasi, sehingga beberapa orang “tanpa sengaja” bisa melakukan pembelian dan akhirnya menolak menerima pesanan mereka. Dengan memeriksa riwayat pembeli, Anda dapat lebih mengenal karakteristik konsumen Anda dan dapat membantu Anda menghindari kerugian yang tidak perlu.

3. Batasi penggunaan COD di daerah spesifik

Masih ada beberapa wilayah yang mungkin menghadapi tantangan dalam menyediakan layanan Cash on Delivery (COD) karena kendala aksesibilitas dan terbatasnya tenaga kerja. Adapun daerah dengan akses yang sulit dapat meningkatkan resiko tidak sampainya produk, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerugian bagi bisnis Anda.

Dengan membatasi penggunaan COD di daerah-daerah tertentu, Anda dapat meminimalkan risiko dan memastikan pengalaman pelanggan yang lebih aman dan efisien.

4. Sediakan dana cadangan untuk menjaga cash flow

Salah satu tips aman lainnya dalam menggunakan metode COD adalah memiliki dana cadangan yang cukup. Karena metode pembayaran COD memberikan kesempatan bagi para konsumen untuk membayar setelah paket diterima, sehingga para pelaku UKM perlu menunggu untuk uang tersebut dikirimkan oleh jasa pengiriman ke pelaku bisnis UKM. Oleh karena itu, penting untuk memiliki dana cadangan yang cukup untuk mengatasi keterlambatan pembayaran dan menjaga kelancaran keuangan bisnis Anda. 

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Ninja Xpress untuk mendukung efisiensi biaya pengiriman para pelaku UKM yaitu dengan menawarkan metode pembayaran COD dengan fitur kirim dulu bayar kemudian sehingga shipper Ninja Xpress dapat membayar biaya pengiriman setelah paket diterima oleh pembeli dan UKM sudah mendapatkan pembayaran atas barang mereka. 

Andi Djoewarsa, CMO Ninja Xpress, menjelaskan Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah membangun kepercayaan dari pembeli, sehingga untuk mendukung perkembangan bisnis para pelaku UKM. "Kami menawarkan layanan cash on delivery dalam penjualan barangnya melalui aplikasi Ninja Biz yang dapat mengirimkan barang ke seluruh wilayah di Indonesia. Semoga tips ini juga membuat UKM lebih aman dan nyaman dalam berjualan," ujarnya.

Demikian tips aman bertransaksi COD untuk kelancaran bisnis dan meminimalkan kerugian. Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi