Platform Investasi Ajaib Luncurkan Fitur Jual Beli Obligasi

Ajaib menyediakan berbagai pilihan obligasi.

Platform Investasi Ajaib Luncurkan Fitur Jual Beli Obligasi
Ilustrasi investasi obligasi di aplikasi ajaib/Dok. ajaib.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Obligasi merupakan instrumen yang semakin digemari investor Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia hingga Desember 2023 mengungkapkan investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, tahun 2024 juga dinilai momen yang tepat bagi investor untuk melirik obligasi.

Potensi ini dilirik platform investasi Ajaib dengan meluncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja dalam aplikasinya. Fitur investasi obligasi menawarkan berbagai pilihan obligasi menarik termasuk FR0077 dengan tingkat kupon 8,125 persen dan FR0080 dengan tingkat kupon 7,5 persen, jauh lebih tinggi dibanding inflasi Desember 2023 yaitu 2,61 persen. 

Akrual kupon dihasilkan setiap hari, atau yang disebut fitur daily coupon accrual, sehingga investor tidak perlu menunggu sampai dengan 6 bulan untuk menerima kupon. Investor juga dapat melakukan jual beli obligasi kapan pun, dimana pun, tanpa perlu menunggu sampai masa jatuh tempo.

Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia, Juliana , mengatakan fitur ini salah satu inovasi mendukung nasabah. Layanan jual beli obligasi ini bisa dimanfaatkan kapan saja, termasuk di luar jam bursa. Tidak hanya itu, layanan ini juga dilengkapi dengan fitur akrual kupon setiap hari, sehingga investor tidak perlu menunggu selama 6 bulan untuk menerima kupon.

"Investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan investasi melalui trading serta berkesempatan untuk pendapatan tambahan dari kupon obligasi,” kata Juliana.

Ajaib menyediakan 25 jenis Obligasi pemerintah

Ilustrasi : Platform fintech Ajaib resmi jadi pemegang saham pengendali Bank Bumi Artha. (Shutterstock)

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi. 

Yield US Treasury tenor 10 tahun saat ini berada di level 4,23 persen, lebih rendah dari puncaknya di tahun 2023 sebesar 5% yang menjadi level tertinggi sejak krisis subprime mortgage di tahun 2007.

"Penurunan yield US Treasury tersebut turut berdampak positif bagi kenaikan harga obligasi domestik. Alhasil, investor dapat memanfaatkan potensi kenaikan harga obligasi tersebut di pasar sekunder," ujarnya.

Saat ini, Ajaib telah menyediakan 25 jenis Obligasi pemerintah, termasuk FR0077 yang paling digemari nasabah Ajaib. Obligasi ini aman karena dijamin oleh pemerintah. Menurut Ratih, ke depannya layanan investasi obligasi akan terus dikembangkan.

"Dengan semakin banyaknya opsi yang dilengkapi oleh sistem yang mumpuni, harapannya investor juga akan semakin nyaman berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka," kata Juliana.

Selain mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga Obligasi, investor juga memperoleh return berupa kupon. Investor dapat memilih nilai kupon yang paling tinggi menggunakan fitur screening obligasi di aplikasi Ajaib. Obligasi FR 0077 memberikan tingkat kupon 8,125 persen merupakan obligasi dengan kupon tertinggi di aplikasi Ajaib.

Related Topics

ObligasiAjaib

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024