Pengadaan Motor Listrik, TOBA Raup Pendanaan US$14 Juta dari DBS-ADB

Dana juga akan dipakai untuk stasiun penukaran baterai.

Pengadaan Motor Listrik, TOBA Raup Pendanaan US$14 Juta dari DBS-ADB
Electrum H5.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memperoleh fasilitas Pendanaan Hijau dari Asian Development Bank (ADB) dan Bank DBS Indonesia senilai US$15 juta atau sekitar Rp241,8 miliar untuk percepatan pengembangan  sepeda Motor Listrik di Indonesia

Paket pembiayaan US$15 juta ini terbagi atas US$5 juta dari Asian Development Bank (ADB), US$5 juta dari Bank DBS Indonesia, dan US$5 juta dari Australian Climate Finance Partnership (ACFP) yang dikelola ADB. Investasi ini akan memperkuat kinerja TBS melalui PT Energi Kreasi Bersama (Electrum), usaha patungannya dengan PT Gojek Tokopedia Tbk (GoTo). 

Pendanaan tersebut akan digunakan untuk pengadaan sepeda motor listrik dan pengembangan stasiun penukaran baterai atau battery swapping station (BSS) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 123.000 ton per tahun sekaligus memberikan solusi mobilitas lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat.

Heru Hatman, Executive Director, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia mengatakan perusahaan berupaya mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Untuk mengatasi tantangan perubahan iklim tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan perlu kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan untuk  mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon. 

“Sebagai koordinator pinjaman hijau dan mitra tepercaya untuk solusi pendanaan berkelanjutan, program ini sejalan dengan Green Loan Principles dan bukti komitmen Bank DBS Indonesia untuk menjadi lembaga keuangan yang mendukung transisi Asia menuju masa depan rendah karbon,” ujar Heru dikutip dari keterangan resmi, Kamis (19/12).

Kemitraan kedua kali

Kemitraan dengan TBS Energi bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Bank DBS Indonesia bersama PT Bank Mandiri (Persero) menjadi book runner dan lead arrangers untuk perjanjian kredit senilai 33 juta dolar AS untuk PT TBS Energi Utama Tbk dalam sebuah club deal. 

Dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), perusahaan pionir dan terbesar yang berfokus pada penyediaan layanan limbah medis di Singapura. 

“Kami sepakat transisi energi adalah langkah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen kami, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang kami butuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar, Co-CEO TBS, Pandu Sjahrir

Menurutnya, hambatan utama yang selama ini menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran akan jarak tempuh. Dengan menyediakan motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, kami ingin memberikan solusi yang benar-benar relevan bagi kebutuhan masyarakat.

“Dukungan para mitra ini juga menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa dampak lingkungan, sosial, dan kesetaraan gender dari inisiatif ini dapat dirasakan oleh semua kalangan,” ujar Pandu.

Sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya 26.000 yang menggunakan tenaga listrik. Memangkas emisi di sektor transportasi merupakan langkah penting dalam mencapai target emisi nol bersih (Net Zero Emissions) di Indonesia pada 2060. 

Melalui jaringan Asian Connectivity, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan komunitas dan bisnis di Asia dan sekitarnya guna mempercepat tercapainya emisi nol bersih.

Selain itu, untuk memperkuat komitmennya mengakselerasi penerapan emisi nol bersih, Bank DBS Indonesia menjadi bank pertama dan satu-satunya yang bergabung dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML). Kemitraan strategis ini menggarisbawahi komitmen Bank DBS Indonesia untuk mendorong pembiayaan berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan pesat sektor EV di Indonesia.

AEML terdiri dari para pemain utama dari seluruh ekosistem EV, termasuk produsen, pemasok, penyedia energi, dan inovator teknologi. Sebagai lembaga keuangan pertama yang bergabung, Bank DBS Indonesia membawa perspektif penting, menekankan pentingnya solusi pembiayaan yang mudah diakses serta inovatif untuk mempercepat adopsi dan keberhasilan EV secara global.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Saingi Mobil Listrik Cina, Raksasa Jepang Honda dan Nissan Mau Merger?
“Juru Selamat” BCA pada 1998, Djohan Emir Mundur Dari Kursi Komisaris
10 Saham Batu Bara yang Bisa Dijadikan Investasi Menjanjikan
Alamtri (ADRO) Bagi Dividen Rp3,2 Triliun, Ini Jadwalnya!
Penantang Baru, Taksi Xanh SM Resmi Mengaspal di Jakarta
Pemasok Nike dan Adidas Bangun Pabrik di India Senilai Rp3 Triliun