Jakarta, FORTUNE - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggunakan dua strategi untuk menghadapi pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Strategi tersebut terbilang sukses, dan membuat perseroan tumbuh signifikan.
“Maka fokus strategi hadapi krisis, adalah satu selamatkan UMKM, dan kedua tetap tumbuh signifikan dan difokuskan pada bisnis, follow stimulus,” kata Direktur Utama BRI Sunarso saat Fortune Indonesia Summit 2022 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (18/5).
Dengan strategi follow stimulus, BRI membantu pemerintah dalam menyalurkan insentif dari pemerintah kepada masyarakat secara efektif dan tepat sasaran. “Hanya BRI yang bisa mengadakan, data, sistem dan komunikasi kepada publik,” ujarnya.
Macam-macam stimulus
Sunarso menyebut, stimulus ada tiga macamnya. Pertama, dalam bentuk government investment. Artinya pemerintah menempatkan dananya untuk berinvestasi di perbankan, terumata Himbara.
Kedua, government spending. Ini menekankan kepada peningkatan belanja pemerintah dalam hal memberikan subsidi dalam berbagai macam bentuk, seperti subsidi bunga KUR, subsidi bunga kredit, dan lain-lain.
Jika keduanya sulit dilakukan, pemerintah dapat memberikan penjaminan atau guarantee. “Maka pemerintah mengeluarkan government stimulus yang dalam bentuk goverment guarantee. Maka yang mau kasih kredit dikasih garansi dalam bentuk lembaga-lemabaga penjaminan asuransi kredit dan lain-lain,” ujarnya.
Fokus pada UMKM
Dengan fokus perseroan pada Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM), BRI sebelumnya telah melakukan restrukturasi kredit mencapai Rp248,02 triliun. Namun hingga kuartal I 2022, BRI tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 menurun menjadi Rp144,27 triliun.
Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI bertumbuh sebesar 9,24 persen secara tahunan dari Rp826,85 triliun pada akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun pada akhir Maret 2022. Proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI pun terus merangkak naik, menjadi 83,95 persen.
Kemudian penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55 persen, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen, serta segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96 persen.
Capaian laba bersih BRI yang melesat 78,13 persen di kuartal I-2022 menjadi Rp 12,22 triliun secara tahunan. Pencapaian itu merupakan bukti komitmen BRI yang dapat menjaga kinerja yang berkelanjutan dengan fokus pada penyelamatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional.
Adapun aset BRI Group pada akhir Maret 2022 bertumbuh 8,99 persen secara tahunan menjadi Rp1.650,28 triliun.