Ekspor Buah Peluang Besar saat Pandemi Covid-19

Konsumsi buah saat pandemi Covid-19 meningkat.

Ekspor Buah Peluang Besar saat Pandemi Covid-19
Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, permintaan buah-buahan dari dalam negeri maupun luar negeri meningkat cukup besar. Tingginya konsumsi pada masa pandemi Covid-19 menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk meraih pasar ekspor.

 “Hal ini menjadi peluang yang besar bagi pelaku usaha dan petani buah-buahan untuk dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (30/8).

Hortikultura menjadi salah satu subsektor pertanian yang dapat berpotensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

1. Nilai ekspor buah meningkat 30,31 persen

Dibandingkan dengan tahun 2019, ekspor hortikultura pada 2020 meningkat sebesar 37,75 persen atau senilai US$645,48 juta. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi Covid-19 nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar US$389,9 juta atau meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019 dengan lima negara tujuan utama ekspor yaitu Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan.

2. Sebab tingginya biaya layanan angkut

Kelvin Photowork/Shutterstock

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, mulai menggeliatnya aktivitas ekonomi dibeberapa negara mengakibatkan tingginya biaya freight, terbatasnya jumlah kontainer kosong, hingga kelangkaan equipment dan space di kapal. Hal ini terjadi akibat infrastruktur pelabuhan masih berupaya untuk mengantisipasi kenaikan mendadak permintaan angkutan laut.

PT Great Giant Pinnaple yang mendorong korporasi petani melalui kemitraan dengan pola Creating Shared Value, secara rutin akan melakukan ekspor canned pineapple dengan sejumlah 350 TEUs atau setara dengan 6.300 ton per minggu melalui rute Panjang - Singapura dengan tujuan akhir ke Amerika dan Eropa.

3. Kolaborasi memperluas jariangan usaha

Kolaborasi bisnis yang dapat memperluas jaringan usaha juga dapat memberikan perubahan positif, karena secara tidak langsung akan memaksa pelaku bisnis untuk keluar dari zona nyaman bisnis ke arah perubahan yang lebih baik. Kolaborasi antara PT Great Giant Pinnaple dengan Meratus Line merupakan salah satu solusi yang baik untuk mengatasi kendala-kendala logistik yang ada.

“Saya mengucapkan selamat kepada PT Great Giant Pineapple dan Meratus Samarinda atas kerjasama yang dilakukan untuk melayani ekspor dari Provinsi Lampung dengan rute reguler Panjang - Singapura sehingga pengiriman ekspor pertanian menjadi lebih lancar dan tentunya akan mendorong berkembangnya perusahaan shipping line nasional yang dapat berkolaborasi dengan perusahaan swasta, mengingat bisnis ekspor di Indonesia 95 persen melalui laut,” ujar Susiwijono.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina