Jakarta, FORTUNE - Fair value di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan nilai wajar. Estimasi fair value memungkinkan perkiraan nilai aset diidentifikasi untuk tujuan akuntansi, pencatatan, dan negosiasi penjualan. Fair value adalah alat yang berguna untuk memahami posisi keuangan perusahaan.
Namun, dalam dunia akuntansi, nilai wajar tidak sama dengan nilai sekarang. Jadi, sebelum melihat perbedaan dari indikator-indikator serupa, pahami dahulu dari definisi fair value.
Pengertian fair value
Fair value adalah estimasi atau perkiraan harga untuk suatu jasa, aset, atau barang. Nilai wajar ini dirancang agar bisa mewakili perkiraan nilai aslinya secara akurat. Tujuan dari diadakannya penilaian fair value adalah untuk menentukan harga yang bisa disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak penjual maupun pembeli.
Ada beberapa faktor yang bisa dipakai untuk menentukan harga dari fair value. Beberapa di antaranya adalah harga jual terakhir dari suatu aset dan perubahan nilai pasar yang terjadi sejak penjualan yang terakhir, serta perkiraan nilai aset yang akan terbentuk di masa depan.
Fair value adalah salah satu metrik yang sangat penting dan wajib dipahami oleh setiap orang yang berhubungan dengan keuangan atau perekonomian perusahaan.
Banyak faktor yang dapat digunakan untuk menentukan harga nilai wajar yang di antaranya termasuk harga jual terakhir yang diketahui dari suatu aset, perubahan nilai pasar sejak penjualan terakhir, dan estimasi nilai aset di masa mendatang. Fair value adalah perkiraan atau suatu prediksi terhadap harga suatu layanan, aset, atau komoditas.
Klasifikasi faktor yang menjadi penentu pilihan metode akuntansi tiga kelompok yaitu kontrak sebagai metode akuntansi yang dipilih terkait dengan satu atau lebih perjanjian kontrak seperti manajemen pemilik bisnis dan pemberi pinjaman. Berikutnya asimetri informasi sebagai metode akuntansi ditentukan oleh asimetri informasi yang ditujukan.
Tujuan menghitung fair value
Ada beberapa tujuan penghitungannya. Hal ini penting untuk dapat memberikan gambaran akurat mengenai nilai aset yang dapat ditawarkan pada pembeli di masa datang. Berikut ini beberapa tujuan penghitungan fair value dalam perusahaan atau bisnis:
- Untuk menentukan harga barang yang dapat dinegosiasikan antara pembeli dan penjual.
- Untuk mengukur perubahan nilai sejak penilaian terakhir, atau menetapkan harga ketika tidak ada harga sebelumnya.
- Untuk menambah keakuratan penilaian keuangan suatu aset.
- Untuk mengestimasi harga sebaik mungkin untuk memudahkan transaksi dengan pembeli berdasarkan informasi dan kondisi saat ini.
Menghitung fair value artinya tidak mengandalkan hanya pada nilai historis suatu aset. Kelemahan mengestimasi harga masa depan dari nilai historis biasanya mengesampingkan perhitungan faktor eksternal lain. Misalnya saja perubahan pasar.
Perbedaan antara fair value dan present value
Present value atau nilai kini adalah metrik lain yang perlu dipahami selain nilai wajar. Present value merupakan suatu konsep yang menjelaskan bahwa nilai uang saat ini lebih tinggi dari nilai uang di masa depan dalam jumlah yang sama. Apa yang membuat nilai kini berbeda dari nilai wajar?
- Nilai wajar
Fair value merupakan suatu estimasi atau perkiraan dari nilai yang akan diperoleh aset di masa yang akan datang. Nilai wajar ini dapat diperoleh dari nilai aset terakhir atau nilai aset masa lalu dan dibandingkan dengan nilai aset saat ini.
- Nilai kini
Nilai kini atau present value merupakan nilai waktu suatu aset. Nilai aset hari ini bisa lebih berharga dibandingkan dengan nilai aset di masa yang akan datang. Hal ini karena adanya inflasi yang bisa mengurangi nilai aset dari waktu ke waktu.