Kredit Sektor Otomotif Menjanjikan, BCA Akan Merger 2 Anak Usaha

BCA Finance akan menjadi surviving entity aksi merger ini.

Kredit Sektor Otomotif Menjanjikan, BCA Akan Merger 2 Anak Usaha
Ilustrasi gedung BCA (unsplash/HendraJn)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merger anak usahanya, PT BCA Finance dan PT BCA Multi Finance, untuk memperkuat bisnis segmen pembiayaan otomotif.
  • Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja melihat potensi pertumbuhan jangka panjang dalam sektor kredit otomotif.
  • BCA Finance akan menjadi entitas penerima penggabungan (surviving entity) setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berencnaa melakukan merger dua anak usahanya, PT BCA Finance (BCA Finance) dan PT BCA Multi Finance (BCA Multi Finance). Langkah ini dilakukann untuk memperkuat bisnis segmen pembiayaan Otomotif.

Di sisi lain, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, merger dilakukan melihat potensi pertumbuhan jangka panjang dalam sektor Kredit otomotif.

“Penggabungan ini akan menyatukan potensi terbaik layanan pembiayaan BCA, yang kami harapkan bisa menghasilkan entitas baru yang lebih kokoh, unggul, efisien, dan efektif. Lini bisnis pembiayaan sepeda motor BCA Multi Finance dipastikan tetap hadir di pasar dan menjadi bagian dari BCA Finance,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (1/7).

Setelah merger, BCA Finance akan menjadi entitas penerima penggabungan (surviving entity). Proses ini telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk memuluskan usaha ini, BCA Finance dan BCA Multi Finance akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mendapatkan persetujuan dari masing-masing pemegang saham. Setelah penggabungan berlaku efektif, seluruh hak dan kewajiban BCA Multi Finance akan dialihkan sepenuhnya kepada BCA Finance.

Seperti diketahui, kedua perusahaan ini bergerak di industri multifinance. Saat ini, BCA Finance fokus pada pembiayaan roda empat, sementara BCA Multi Finance mengutamakan pembiayaan roda dua. Merger ini akan menggabungkan keduanya dalam satu entitas yang lebih besar dan kuat.

Merger kedua entitas anak ini sejalan dengan komitmen Grup BCA untuk melayani konsumen di berbagai segmen pembiayaan otomotif. Penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan performa layanan serta kualitas pembiayaan kepada konsumen.

Seluruhnya operasional dan bisnis dialihkan ke BCA Finance

BCA Finance akan melakukan integrasi menyeluruh dengan memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan termasuk konsumen, kreditor, mitra bisnis, karyawan, dan pemegang saham.

Sebagai bagian dari ekosistem Grup BCA, baik BCA Finance maupun BCA Multi Finance akan memastikan bahwa hak-hak karyawan terpenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hubungan kerja karyawan BCA Multi Finance akan beralih ke BCA Finance.

Setelah merger berlaku efektif, seluruh konsumen BCA Multi Finance akan menjadi konsumen BCA Finance.

Konsumen eks BCA Multi Finance akan mendapatkan fasilitas, manfaat, dan fitur produk BCA Finance. Tidak akan ada perubahan layanan atau manfaat pasca merger.

Konsumen BCA Multi Finance tetap dapat melakukan pembayaran angsuran dan pengambilan dokumen di kantor cabang BCA Multi Finance, yang akan berubah nama menjadi BCA Finance.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil