Saat ini, banyak orang mulai terjun ke dunia investasi dengan modal yang relatif kecil, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Ini makin memudahkan siapa saja, termasuk Anda yang memiliki dana sekitar Rp10 juta untuk mulai berinvestasi.
Dengan nominal tersebut, ada berbagai pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan, tergantung pada tujuan keuangan dan toleransi risiko yang Anda miliki.
Misalnya, jika ingin investasi yang lebih aman dan stabil, Anda bisa memilih produk seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Sementara itu, jika Anda menginginkan potensi keuntungan yang lebih besar, intrumen Saham bisa jadi pilihan meskipun risikonya juga lebih tinggi.
Berikut daftar intrumen investasi modal Rp10 juta yang bisa dipertimbangkan. Cek selengkapnya di bawah ini.
1. Emas
Jika Anda memiliki modal Rp10 juta, sebaiknya diinvestasikan ke emas. Hal ini karena emas dipercaya sebagai Instrumen Investasi dengan risiko rendah.
Selain itu, smas dikenal sebagai aset yang cenderung mempertahankan nilainya bahkan ketika terjadi inflasi. Seiring harga barang dan jasa naik, harga emas biasanya ikut naik, membuatnya menjadi pelindung nilai yang efektif terhadap inflasi.
Emas telah terbukti sebagai penyimpan nilai yang stabil. Meskipun harganya bisa berfluktuasi dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, emas tetap memiliki kecenderungan untuk mempertahankan atau bahkan meningkat nilainya, terutama di saat ketidakpastian ekonomi atau krisis finansial.
Emas sering dipandang sebagai safe haven di tengah ketidakpastian global. Ketika pasar saham atau aset lainnya turun tajam akibat krisis ekonomi atau geopolitik, banyak investor beralih ke emas sebagai pelindung nilai.
2. Reksa dana
Anda bisa mulai berinvestasi di reksa dana dengan modal yang terjangkau, bahkan di bawah Rp10 juta. Adapun setiap jenis reksa dana memiliki jumlah minimum pembelian yang bervariasi, dengan beberapa di antaranya memulai pembelian dari Rp10.000 untuk pembelian personal.
Reksa dana sangat cocok bagi pemula karena cara kerjanya yang relatif sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus. Dalam investasi ini, dana Anda akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) profesional yang memiliki pengalaman dan keahlian untuk memilihkan portofolio investasi terbaik.
Mereka akan mengatur alokasi dana di berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau pasar uang, sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.
Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir mengelola investasi sendiri atau harus memantau pasar secara terus-menerus karena Manajer Investasi akan menangani semua hal tersebut. Ini memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan lebih mudah dan terhindar dari risiko yang terlalu tinggi, sambil tetap memiliki potensi untuk mendapatkan hasil yang menarik.
3. Saham
Salah satu pilihan investasi modal Rp10 juta yang bisa Anda pertimbangkan berikutnya adalah saham. Secara sederhana, saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atau entitas atas suatu perusahaan, yang diperoleh dengan menanamkan modal.
Dengan membeli saham, Anda tidak hanya memiliki hak atas pendapatan dan aset perusahaan, tetapi juga berhak ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengambil keputusan strategis perusahaan.
Investasi saham menawarkan dua potensi keuntungan utama. Pertama, Anda bisa mendapatkan dividen, yaitu pembagian laba perusahaan yang dibayarkan secara berkala kepada pemegang saham. Kedua, ada potensi capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh ketika harga saham yang dibeli naik dan Anda menjualnya dengan harga lebih tinggi dari harga beli.
Namun, saham juga memiliki risiko. Misalnya, jika perusahaan merugi, Anda mungkin tidak menerima dividen. Selain itu, ada kemungkinan terjadinya capital loss, di mana Anda menjual saham dengan harga lebih rendah daripada saat membeli.
Saham termasuk investasi dengan tingkat risiko yang tinggi, karena harga saham bisa berfluktuasi tajam akibat berbagai faktor seperti kondisi keuangan perusahaan, permintaan pasar, dan penawaran yang ada.
4. Deposito
Salah satu pilihan untuk menginvestasikan modal Rp10 juta adalah melalui deposito. Instrumen investasi yang disediakan oleh bank ini memungkinkan nasabah untuk menyimpan uang, baik dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing, di bank untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati sebelumnya.
Selama periode tersebut, nasabah tidak dapat menarik dananya sebelum jatuh tempo, namun sebagai gantinya, mereka akan menerima keuntungan dalam bentuk bunga.
Keuntungan utama dari deposito adalah bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan biasa. Hal ini membuat deposito menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan pengembalian yang lebih besar dari simpanan mereka tanpa harus mengambil risiko tinggi.
Selain itu, deposito juga menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga risiko kerugian akibat kebangkrutan bank sangat rendah.
Namun, meskipun relatif aman, investasi di deposito juga memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah likuiditas yang rendah, karena uang yang disimpan dalam deposito tidak bisa diambil sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir.
Selain itu, suku bunga deposito bisa dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga acuan bank sentral, sehingga hasil yang didapat tidak selalu konsisten. Meskipun demikian, deposito tetap menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang mengutamakan keamanan dan kepastian hasil.
5. Surat Berharga Negara (SBN)
Salah satu pilihan investasi dengan modal Rp10 juta yang memiliki risiko rendah adalah Surat Berharga Negara (SBN). Secara sederhana, SBN adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai kebutuhan anggaran negara.
Dalam investasi SBN, Anda sebagai investor memberikan pinjaman kepada negara dengan jangka waktu tertentu, dan dana tersebut digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan atau pengeluaran pemerintah.
Sebagai imbalannya, pemerintah akan memberikan kupon atau bunga yang dibayarkan secara berkala kepada investor. Bunga ini menjadi keuntungan bagi Anda sebagai pemegang SBN. SBN dianggap sebagai investasi yang relatif aman dengan risiko sangat rendah karena diterbitkan oleh negara yang memiliki kekuatan dan stabilitas.
Untuk diketahui, pemerintah kembali menerbitkan SBN Ritel pada 2025 dengan jadwal tentatif mulai Januari 2025. Terdapat 8 seri SBN Ritel yang direncanakan untuk 2025.
Berikut adalah jadwal penerbitan SBN Ritel 2025:
- Obligasi Negara Ritel (ORI027): 27 Januari–20 Februari 2025
- Sukuk Tabungan (ST014): 7 Maret–9 April 2025
- Sukuk Negara Ritel (SR022): 16 Mei–8 Juni 2025
- Savings Bond Ritel (SBR014): 14 Juli–7 Agustus 2025
- CWLS (SWR006): 15 Agustus–15 Oktober 2025
- Sukuk Negara Ritel (SR023): 22 Agustus–12 September 2025
- Obligasi Negara Ritel (ORI028): 29 September–23 Oktober 2025
- Sukuk Tabungan (ST015): 10 November–3 Desember 2025
Demikianlah sejumlah investasi modal Rp10 juta yang bisa mendatangkan keuntungan. Semoga bermanfaat.