Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi investasi pada triwulan II 2021 mencapai Rp223 triliun. Itu artinya ada pertumbuhan 16,2% dari Rp191,9 triliun pada periode sama 2020. Namun, jika dibandingkan realisasi triwulan sebelumnya yang mencapai Rp219,7 triliun, investasi triwulan II hanya tumbuh 1,5%.
Secara terperinci, realisasi investasi triwulan II lalu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp106,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp116,8 triliun. Dibandingkan periode sama 2020, PMA tumbuh 19,6% dan PMDN tumbuh 12,7%.
Jika menimbang proporsinya, PMA mencakup 52,4 persen dari total investasi, sedangkan PMDN 47,6 persen. "Kenaikan FDI (investasi asing langsung) kita dari 50,3 persen menjadi 52,4 persen. Ini mengindikasikan bahwa dunia mulai merasakan bagaimana perubahan regulasi dan manfaat perubahan itu," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers, Selasa (28/7).
Berdasarkan lokasinya, investasi triwulan II 2021 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Maluku. Sektor-sektor yang menjadi tujuan investasi antara lain perumahan, kawasan industri, dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang, dan telekomunikasi; listrik, gas, dan air; serta pertambangan.
Secara kumulatif, realisasi investasi sepanjang semester I-2021 mencapai Rp442,8 triliun atau 49,2 persen dari target Rp900 triliun yang ditetapkan Presiden Joko Widodo. Dari total tersebut, realisasi PMA mencapai Rp228,5 triliun (51,6 persen) dan realisasi PMDN mencapai Rp214,3 triliun (48,4 persen).
Dilihat dari persebarannya, proyek investasi sepanjang Januari-Juni lalu paling banyak berada di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Sektor yang jadi tujuan investasi antara lain perumahan, kawasan industri, dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas, dan air; serta industri makanan.
Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Belanda, dan Korea Selatan tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Januari-Juni 2021.