Bank Indonesia Ramalkan Rupiah Bisa Tembus Rp15.200 Tahun Depan

Ketidakpastian pasar keuangan global masih akan tinggi.

Bank Indonesia Ramalkan Rupiah Bisa Tembus Rp15.200 Tahun Depan
source_name
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan kondisi global yang tak menentu membuat nilai tukar rupiah berpeluang jatuh ke angka Rp15.000-an terhadap dolar AS. Pasalnya, kenaikan pada Fed Funds Rate maupun yield US Treasury, yang menyebabkan aliran modal keluar dan tingginya persepsi risiko investor di negara berkembang, diperkirakan masih bakal berlanjut tahun depan.

"Secara keseluruhan tahun 2022 kami perkirakan nilai tukar berkisar Rp14.500 sampai Rp14.900 per US$. Sementara di 2023, kami perkirakan nilai tukar di Rp14.800 sampai Rp15.200 per US$ karena memang kondisi global yang memang tidak menentu," ujarnya di Komisi XI, Rabu (31/8).

Meski demikian, Perry menyatakan bank sentral berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar dalam rangka mengendalikan inflasi maupun stabilitas makro ekonomi.

Menurutnya, dua hal positif dapat membantu nilai tukar rupiah pada 2022 dan 2023, yakni neraca pembayaran yang cukup baik serta pertumbuhan ekonomi kuat.

Perekonomian dalam negeri sejak 2021 telah menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan positif 3,69 persen, dilanjutkan pada 2022 dengan pertumbuhan di atas 5 persen untuk kuartal I dan II. "Faktor ini (membawa) persepsi positif ke Indonesia," katanya.

Perkembangan terakhir rupiah

Perry mengatakan nilai tukar rupiah per 26 Agustus lalu menguat rata-rata 0,95 persen atau 0,10 persen point-to-point (ptp) dibandingkan dengan akhir Juli.

Perkembangan tersebut sejalan dengan kembali masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, terjaganya pasokan valas domestik, serta persepsi positif terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sebagai gambaran, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2022 mengalami surplus yang ditopang surplus transaksi berjalan yang lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya serta perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.

Kemudian, investasi portofolio pada 1-19 Agustus lalu menunjukkan net inflow sebesar US$1,6 miliar, setelah net outflow sebelumnya yang mencapai US$2,1 miliar pada Juli.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli kemarin mencapai US$132,2 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya